SOLOPOS.COM - PANIK -- Warga yang panik memadatai jalan raya di Banda Aceh untuk menyelamatkan diri menyusul terjadinya gempa bumi, Rabu (11/4/2012) sore. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

PANIK -- Warga yang panik memadati jalan raya di Banda Aceh untuk menyelamatkan diri menyusul terjadinya gempa bumi, Rabu (11/4/2012) sore. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

JAKARTA –Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa gempa Aceh pada Rabu berada di luar zona subduksi atau zona pertemuan lempeng Hindia Australia dan Eurasia.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

“Karena berada di luar zona subduksi maka potensi terjadinya tsunami kecil,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho pada konferensi pers di Jakarta, Rabu (11/4/2012) malam. Sutopo menjelaskan, biasanya gempa yang berpotensi besar tsunami kalau pusatnya berada di dalam zona subduksi.

Karena itu, Sutopo menambahkan jika aktivitas pergeseran lempeng dan potensi tsunami kemungkinan tidak berdampak besar ke Pulau Jawa dan wilayah lainnya. “Akan tetapi sejumlah negara tetangga sudah kami informasikan mengenai hal ini diantaranya Thailand, Malaysia, Srilanka dan lain sebagainya,” katanya. Dia juga menambahkan kalau gempa Aceh terjadi akibat aktivitas sesar geser lempeng yang bersifat horizontal.

Sementara itu, meski potensi tsunami gempa Aceh kecil akan tetapi kekuatan guncangan gempa bisa menyebabkan kerusakan bangunan. “Sangat berpotensi menimbulkan kerusakan bangunan, namun kita belum bisa melakukan pendataan karena akses informasi dari Simeulue sulit,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya