SOLOPOS.COM - Kondisi warung di Pantai Glagah, Kulonprogo setelah diterjang ombak pasang. (Istimewa/Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulonprogo)

Solopos.com, KULONPROGO — Gelombang tinggi yang terjadi di pantai selatan pada Rabu (11/8/2021) malam merusak sejumlah bangunan di objek wisata Pantai Glagah dan pantai lainnya di Kulonprogo. Kerugian akibat gelombang tinggi ditaksir mencapai belasan juta rupiah.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulonprogo, Aris Widiatmoko, mengatakan gelombang tinggi itu merusak sejumlah warung di objek wisata Pantai Glagah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Gelombang tinggi terjadi hingga batas tanggul Pasiran. Kerugian dialami sejumlah pemilik warung yang rusak. Ada yang rusak kamar mandinya. Ada yang mengalami kerusakan meja dan kursi warungnya. Hingga kolam renang milik pelaku usaha,” kata Aris pada Kamis (12/8/2021).

Ada enam warung yang mengalami kerusakan. Kamar mandi sebanyak dua unit. Kolam renang sebanyak tiga unit. Total kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp17 juta.

Baca Juga: Merapi Muntahkan 4 Kali Guguran Awan Panas Hingga Sejauh 3 Kilometer

“Kerusakan juga terjadi seperti di Labuhan Pantai Glagah, Pantai Congot, Pantai mangrove, Pantai Bugel, hingga Pantai Trisik. Bahkan, abrasi juga terjadi di Pantai Mangrove, Pantai Bugel, dan Pantai Trisik,” kata Aris.

Aris mengimbau kepada pelaku usaha ataupun siapa saja yang berada di wilayah pantai selatan di Kulonprogo agar selalu berhati-hati terhadap gelombang tinggi yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

“Terlebih di malam hari ya, kami mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaannya. Nelayan juga kami imbau untuk berhati-hati saat hendak memutuskan untuk melaut,” ujar Aris.

Baca Juga: Pemkab Bantul Keluarkan Perbup 62/2021, Layanan Pengisian Oksigen Gratis Kini Diperketat

Gelombang 6 Meter

Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Klimatologi DIY, Reni Kraningtyas, mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca, gelombang laut di wilayah pesisir selatan DIY masih cukup tinggi.

“Tinggi gelombang di perairan DIY berkisar antara empat sampai dengan enam meter. Itu termasuk kategori tinggi ya. Untuk pergerakan angin sendiri dari arah tenggara dengan kecepatan maksimum 40 kilometer per jam,” kata Reni.

Berdasarkan catatan BMKG Staklim DIY, perairan dan Samudera Hindia Selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY umumnya berawan tebal. Sehingga berpotensi terjadinya hujan ringan.

“Angin umumnya bertiup dari arah timur laut hingga tenggara dengan kecepatan berkisar antara enam sampai dengan 25 knot. Sedangkan, tinggi gelombang laut berkisar antara 1,5 sampai dengan enam meter,” ujar Reni.

Baca Juga: Selain Membuat Kualitas Pendidikan di DIY Turun, Pandemi Covid-19 juga Mereduksi Pola Pikir Siswa

Caption Foto: Anggota Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulonprogo saat meninjau kerusakan salah satu warung di Objek Wisata Pantai Glagah, Kapanewon Temon, Kulonprogo, Kamis (12/8/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya