SOLOPOS.COM - Aksi demo warga di Desa Butuh, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, memprotes pengembangan PT JS Corp yang dianggap menyalahi MoU, Senin (28/11/2022). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALI — Sejumlah warga di Desa Butuh, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, menggeruduk dan melakukan aksi bakar ban di pintu masuk proyek baru pengembangan PT JS Corp, pinggir Jalan Raya Logerit, pada Senin, (28/11/2022).

Dalam aksinya, mereka menuntut agar dilibatkan dalam proyek pengembangan PT JS Corp sesuai MoU yang telah disepakati. Aksi tersebut mendapat penjagaan ketat oleh sejumlah aparat keamanan setempat sejak sore hari hingga sekitar pukul 18.30 WIB.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Para warga mengaku marah dan kecewa pada pengembang PT BBC yang dinilai melanggar MoU atas proyek pengembangan PT JS Crop yang dibuat pada (18/7/2022).

Ketua pemuda desa, Edo Setiawan menjelaskan warga setempat punya usaha material dan paguyuban truk. Dalam MoU yang dibuat, pengembang PT BBC akan mengambil dan memprioritaskan sumber daya yang ada di desa terlebih dahulu.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sesuai MoU kemarin, barang atau material yang bisa dikirim oleh warga kami, diprioritaskan warga kami, dan itu MoU ditandatangani oleh semua stakeholder terkait,” kata dia di sela aksi.

Baca juga: Airlangga Beberkan Akselerasi Proyek Infrastruktur sampai Peningkatan Investasi

Pengembang BBC mestinya melibatkan warga setempat sebagai penyuplai material dengan harga Rp180.000 per meterkubik untuk pasir dan Rp185.000 untuk batu kali.

Namun, pihak pengembang atau PT BBC dinilai tidak mengindahkan hal itu, mereka justru mencari material dari luar.

“Dulu sudah ada perjanjian, material yang bisa disuplai dari warga, ambilnya dari warga setempat, pada kenyataannya sudah berjalan, dan ada penyuplai lain yang datang ke sini, sementara masyarakat tidak di kasih kabar,” kata dia.

Sikap PT BBC yang kurang kooperatif itu menimbulkan warga setempat geram, mereka mendatangi lokasi pintu masuk proyek baru dan menuliskan sejumlah kalimat boikot PT BBC.

“Masyarakat marah, cuma dapat debunya saja, tapi sumber daya dan tenaga kami tidak dilibatkan sesuai isi perjanjian,” kata dia di sela aksi.

Baca juga: Airlangga Beberkan Akselerasi Proyek Infrastruktur sampai Peningkatan Investasi

Kanit Reskrim Polsek  Mojosongo, Ipda Rahmad Budi Lestari, mewakili Kepala Polres Boyolali, Asep Mauludin, membenarkan adanya aksi protes warga kepada PT BBC tersebut di pintu masuk proyek baru PT JS Corp.

Pihaknya kemudian menindaklanjuti dengan patrol di lokasi, untuk memantau dan menjaga kondisi agar tetap kondusif.

“Beberapa warga yang sebelumnya mendapat alokasi untuk menyuplai kebutuhan material batu dan pasir, ternyata ada suplayer lain yang ikut menyuplai. Warga merasa tidak terima dengan kegiatan suplai material pihak lain tersebut,” terangnya pada Solopos.com, Selasa (29/11/2022).

Karena pihak PT BBC sebagai kontraktor proyek PT JS Corp belum bisa hadir, kata Rahmad, akhirnya PT JS Corp menggelar ruang mediasi antara kedua pihak dan melibatkan stakeholder terkait untuk menyelesaikan kesalahpahaman, pada Selasa (29/11/2022) di Kuliner Bu Yoso.

Meskipun dari pihak PT BBC diwakilkan, hasil rapat diskusi tersebut meliputi, masyarakat tetap meminta harga sesuai MoU, Pihak PT JS Corp minta PT BBC untuk segera menyelesaikan masalah dengan warga Desa Butuh secepatnya.

Baca juga: Kementerian PUPR Lanjutkan Proyek 35 Bendungan di 2022, 4 Ada di Jateng

Bila belum terkondisikan, PT JS Corp Indonesia akan memberhentikan sementara proyek tersebut selama satu tahun. Selama belum ada titik terang, PT BBC dilarang menjalankan proyek kegiatan di Pabrik PT Jscorp Boyolali, dan akan diizinkan bila sudah kondusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya