SOLOPOS.COM - Ilustrasi manula. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Selama ini masyarakat mengabaikan Omicron lantaran dianggap tidak berbahaya dan hanya menimbulkan gejala ringan saat terinfeksi, padahal hal ini tak berlaku bagi manula alias manusia lanjut usia. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Dokter Spesialis Penyakit paru dari RSUP Persahabatan Dr.dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) meminta agar tidak meremehkan Omicron yang gejalanya dianggap ringan. Diketahui varian baru ini memang tidak menyebabkan gejala separah varian sebelumnya, Delta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Erlina mengatakan bahwa gejala yang ditimbulkan oleh Omicron memang lebih ringan daripada Delta, namun hal ini tidak berlaku bagi manula. Namun hal ini perlu diwaspadai, sebab gejala ringan terjadi pada kelompok mereka yang sehat dan muda.

Baca Juga: Waspada Lur! Puncak Gelombang Omicron Diprediksi Terjadi Awal Maret

Untuk kelompok tertentu, seperti manusia lanjut usia (manula), anak-anak balita yang belum divaksin, orang dengan komorbid atau penyakit bawaan yang kronis dan tidak terkendali, akan mengalami gejala berat sehingga perlu dirawat di rumah sakit.  Dengan sistem imun yang turun, orang-orang dengan kelompok tersebut dapat mudah tertular, apalagi jika manula dengan komorbid belum divaksinasi.

“Jangan terlalu meremehkan, karena ada kelompok-kelompok yang rentan yang harus kita lindungi,” ujar dr. Erlina dalam webinar seperti dikutip dari Antara pada Kamis (3/2/2022).

Saat ini kasus Covid-19 semakin meningkat, pertambahan kasus harian per tanggal 30 Januari 2022 mencapai 12.442 orang. Okupansi tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) juga meningkat.

Baca Juga: Tidak Boleh Diabaikan, Ini Gejala Omicron yang Tidak Terduga

Sementara itu, masyarakat semakin banyak yang beraktivitas di luar untuk bekerja, pendidikan tatap muka, bertemu keluarga, rekreasi, dan lain-lain. Protokol kesehatan juga mulai terlihat kendur. Penggunaan masker di tempat umum terlihat tidak sebaik sebelumnya.

Peningkatan kasus Covid-19, disebabkan oleh hantaman Omicron yang diketahui sangat mudah menular dibandingkan dengan Delta. Bahkan, kematian akibat Omicron juga sudah dilaporkan.

Erlina mengatakan jika Omicron naiknya tinggi maka akan terjadi lonjakan seperti pada Juli-Agustus 2021 sehingga kemungkinan sistem kesehatan juga akan kewalahan. Sebab semakin banyak kasus, maka makin banyak juga orang yang perlu dirawat baik secara isolasi mandiri di rumah, maupun di berbagai rumah sakit

“Virus ini tertular karena ada interaksi antar manusia. Jadi, kalau tidak penting-penting banget, janganlah bepergian. Saya juga sarankan jangan makan bersama di kantor, melainkan makan sendiri-sendiri di ruangannya masing-masing. Karena pada saat makan, kita buka masker dan kemungkinan penularan tinggi,” kata Erlina.

Baca Juga: Begini Aturan Karantina Pasien Omicron Sesuai SE Terbaru Wali Kota Solo

Erlina juga menyadari bahwa masyarakat sudah banyak yang terlena dan abai dengan protokol kesehatan karena menganggap Omicron tidak berbahaya.  “Kita terlena bahwa kasus Omicron tanpa gejala dan ringan, jadi masyarakat enggak perlu panik. Saya setuju ini, tapi waspada itu tetap harus,” ujarnya.

Untuk menekan angka kenaikan kasus, dr. Erlina menyarankan agar masyarakat kembali meningkatkan protokol kesehatan. Selain itu, perlu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti makan makanan bergizi, dan istirahat yang cukup. Konsumsi suplemen imunomodulator dan vitamin juga dapat dipertimbangkan untuk membantu meningkatkan imunitas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya