SOLOPOS.COM - Pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti di Kabupaten Madiun, Kamis (21/1/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Solopos.com, SOLO -- Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah masalah kesehatan yang bersumber dari lingkungan. Ada beberapa tahapan atau gejala awal DBD sebelum penyakit ini kian parah.

DBD muncul ketika orang cenderung tidak menata lingkungannya dan melakukan pembiaran atas sarang-sarang nyamuk.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Upaya efektif memberantas dan mencegah persebaran DBD, sebagaimana anjuran Kementerian Kesehatan adalah menetapkan satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik).

Misteri Virus Corona di Seminar Bogor, Panitia Tak Bisa Ditemukan

Menghadirkan jumantik ke rumah diyakini sebagai upaya yang sangat efektif. Betapa tidak. Jika di setiap rumah ada satu juru pemantau jentik, artinya ada agent of change, mereka yang mengubah perilaku.

Selain bertugas memantau jentik nyamuk di sekeliling tempat tinggal, Jumantik juga bertugas memastikan berlangsungnya gerakan 3M+, yakni mengubur, menguras, menutup tampungan air yang kerap menjadi sarang nyamuk.

Lalu, melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Jumantik juga bertugas menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau antinyamuk, menggunakan kelambu saat tidur.

Kemudian memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.

Masker Kain Sritex, Bisa Dicuci-Pakai Berulang Kali, Apa Istimewanya?

DBD tidak hanya bisa berjangkit di musim hujan. Pada musim kemarau pun DBD berpotensi menyerang orang. Apalagi, Indonesia adalah negara endemi.

Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, gejala dan tanda DBD pada orang yang sakit dapat beragam mulai dari ringan hingga berat.

Gejala DBD berat merupakan keadaan gawat darurat medis karena dapat mengancam jiwa hanya dalam beberapa jam saja.

Berikut gejala dan tanda-tanda awal DBD sebagaimana dikutip dari laman indonesia.go.id, Sabtu (21/3/2020)

- demam panas

- muah, muntah

- muncul bintik-bintik merah

- nyeri, sakit pada mata, otot, sendi, dan tulang

- sakit kepala

Gejala dan tanda-tanda awal DBD ini umumnya berlangsung selama 2-7 hari. Gejala ini dapat diobati dengan pengobatan dari dokter.

Tanda Peringatan

Gejala dan tanda awal ini dapat berkembang menjadi berat dengan sejumlah tanda. Tanda peringatan ini biasanya dimulai dalam 24-48 jam setelah demam turun.

Berikut gejala dan tanda DBD parah

- sakit perut

- muntah setidaknya 3 kali dalam 24 jam

- pendarahan dari hidung atau gusi



- muntah darah atau darah di tinja

- merasa lelah dan gelisah

Pada tahap DBD serupa ini, mesti ada penanganan medis di rumah sakit. Itulah gejala dan tahap DBD yang harus menjadi perhatian.

Virus Corona Mengancam, Pesta Hajatan Di Sragen Tetap Berlangsung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya