SOLOPOS.COM - Ilustrasi wanita lebih mudah kedinginan. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Kasus hipotermia sering dialami pendaki gunung, seperti menimpa pendaki asal Tangerang, Jawa Barat, Yusuf, 40, saat mendaki Gunung Lawu wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada Senin (28/2/2022).

Yusuf diduga mengalami hipotermia sehingga meninggal dunia saat proses evakuasi dari pos 4 ke basecamp Cemoro Kandang Gunung Lawu Karanganyar. Selain hipotermia, korban memiliki riwayat penyakit penyerta yakni diabetes sehingga diduga memperparah kondisi.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Tahukah Anda, hipotermia terjadi karena semakin tinggi suatu tempat maka suhu udara semakin rendah. Saat tubuh tidak mampu beradaptasi dengan perubahan suhu ini maka orang dapat mengalami hipotermia.

Baca Juga : Alami Hipotermia, Pendaki Meninggal di Puncak Gunung Lawu Karanganyar

Ekspedisi Mudik 2024

Hipotermia adalah keadaan darurat medis dimana tubuh Anda kehilangan panas lebih cepat daripada yang dapat dihasilkan sehingga penurunan suhu inti tubuh itu berbahaya. Seseorang dapat dikatakan mengalami hipotermia jika suhu tubuh berada di bawah 35 derajat Celcius.

Kondisi ini perlu segera ditangani karena apabila tidak mendapatkan penanganan cepat dapat menyebabkan kegagalan organ dan kematian. Melansir Binis.com, Selasa (1/3/2022), penyebab paling umum hipotermia adalah paparan lingkungan yang dingin. Lingkungan dingin tidak selalu berarti di luar ruangan.

Mereka yang berada di bawah pengaruh anestesi mungkin lebih rentan terhadap hipotermia karena mekanisme termoregulasi yang berubah. Penyebab atau faktor risiko lain, termasuk trauma atau luka operasi, kelelahan, dan keracunan alkohol. Untuk bayi, tidur di kamar yang dingin bisa menjadi faktor risiko. Nah, tanda dan gejala hipotermia tergantung pada tingkat keparahan kondisinya.

Baca Juga : Keseleo dan Hipotermia, 3 Pendaki Lawu Dievakuasi Tim SAR Karanganyar

Pada awalnya, hanya ada perasaan menggigil dan umumnya tidak nyaman. Seiring perkembangannya, hipotermia menyebabkan peningkatan masalah dengan keterampilan motorik halus, kelelahan, kebingungan, kehilangan kesadaran, dan akhirnya kematian.

Diagnosis hipotermia membutuhkan pengukuran suhu yang akurat di bawah ambang batas tertentu. Kombinasi suhu aktual, tanda dan gejala pasien menentukan apakah hipotermia dianggap ringan, sedang, atau berat.

Lalu apa yang dapat Anda lakukan jika seseorang mengalami hipotermia? Hal paling utama adalah memastikan seseorang kehilangan panas tubuh lebih banyak. Melansir Antara, Selasa (1/3/2022), biasanya, pendaki gunung akan membuat rekannya yang diduga mengalami hipotermia untuk terus bergerak.

Baca Juga : Mengenal Hipotermia seperti Dialami Bayi yang Ditemukan di Wonogiri

Mereka juga akan memberikan pakaian atau benda lain yang membantu rekannya menghangatkan tubuh. Mereka juga sebisa mungkin membuat rekannya tetap tersadar. Rekomendasi secara umum, yakni memindahkan orang yang diduga mengalami hipotermia ke tempat yang kering dan lebih hangat.

Kemudian, melepaskan pakaian basah dan menggantinya dengan pakaian kering, selimut atau mantel kering. Selanjutnya, melindungi orang tersebut dari tanah yang dingin. Terakhir, menghubungi bantuan untuk mendapatkan pertolongan medis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya