SOLOPOS.COM - Mantan penyidik KPK, Stepanus Robin Pattuju

Solopos.com, JAKARTA — Mantan penyidik KPK Novel Baswedan menyebut ada delapan orang di dalam KPK yang merupakan rekan dekat eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin.

Ke-8 orang itu disebut sebagai “orang dalam” Azis Syamsuddin di KPK.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kesaksian Novel Baswedan itu diawali dari mantan juru bicara KPK Febri Diansyah yang mengungkit soal ‘orang dalam’ Azis Syamsuddin.

Baca Juga: Pukat Korupsi UGM: KPK Takkan Segarang Dulu 

Febri mengatakan kasus AKP Robin ini diungkap oleh para pegawai KPK yang sudah disingkirkan melalui TWK, yaitu Novel Baswedan, Rizka Anungnata, dan kawan-kawan.

“Setelah ini, isu ‘orangnya’ Aziz di KPK bukan tidak mungkin akan ‘digoreng’ lagi untuk menyerang atau mengaitkan dengan Novel atau teman-teman IM57+. Padahal yang pertama kali bongkar kasus Robin, lapor ke Dewas, hingga sekarang sampai ke Aziz sebagian adalah penyidik atau penyelidik yang sudah disingkirkan dari KPK,” ucap Febri melalui akun Twitter-nya, Selasa (5/10/2021) seperti dikutip Detik.com.

Keberanian KPK

Febri lantas menyinggung keberanian KPK saat ini untuk benar-benar membongkar isu “orang dalam” Azis Syamsuddin ini.

“Isu ini mungkin akan heboh karena kita nggak tahu juga apa KPK akan serius mengungkapnya. Sementara lama-lama banyak yang lupa dengan kelanjutan kasus korupsi bansos Covid-19 atau bahkan Harun Masiku yang entah di mana rimbanya,” imbuhnya.

Cuitan Febri itu lantas dibalas Novel Baswedan melalui akun Twitter juga.

Novel Baswedan membenarkan bahwa kasus AKP Robin diungkap oleh timnya kala itu.

Tak Direspons Dewas

Demikian pula soal “orang dalam” Azis Syamsuddin pun disebut Novel Baswedan sudah diteruskannya ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

“Yang ungkap kasus ini adalah tim saya bersama dengan tim lain yang semuanya disingkirkan dengan TWK. Saya juga sudah laporkan masalah tersebut ke Dewas tapi tidak jalan,” ucap Novel Baswedan.

Baca Juga: Niat Kapolri Bukti Novel Baswedan dkk. Lolos TWK? 

“Justru KPK seperti takut itu diungkap dan melarang tim kami untuk menyidik kasus tersebut dengan menunjuk tim lain untuk penyidikannya,” imbuhnya.

Semua bermula ketika terungkap perbuatan memalukan AKP Stepanus Robin Pattuju yang kala itu aktif sebagai penyidik KPK yang berasal dari Polri.

Kabar itu muncul pada April 2021.

AKP Robin dijerat sebagai tersangka karena menerima suap dari M Syahrial selaku Wali Kota Tanjungbalai.

Pihak Lain

Dalam perjalanannya AKP Robin diadili dan mulai terungkap siapa saja pihak lain yang memberikan suap padanya, salah satunya Azis Syamsuddin.

Belakangan Azis Syamsuddin dijerat KPK sebagai tersangka.

Lalu muncul kesaksian mengejutkan dalam persidangan AKP Robin yaitu perihal Azis Syamsuddin memiliki “orang dalam” di KPK untuk mengatur operasi tangkap tangan (OTT) hingga perkara-perkara korupsi. Benarkah?

Baca Juga: Abraham Samad: Tak Adalagi OTT Sekelas Menteri Bila Novel Baswedan Cs Disingkirkan dari KPK 

AKP Robin dalam persidangan itu didakwa bersama-sama dengan seorang pengacara bernama Maskur Husain.

Mereka didakwa menerima suap dari sejumlah orang, termasuk Azis Syamsuddin dan M Syahrial selaku mantan Wali Kota Tanjungbalai.

Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (4/10/2021) kemarin, Yusmada selaku Sekda Tanjungbalai duduk sebagai saksi mengaku pernah berbincang dengan M. Syahrial.

Kisah Yusmada

Untuk diketahui Yusmada pun sudah berstatus tersangka di KPK dalam perkara jual-beli jabatan bersama-sama dengan Syahrial.

Dalam sidang itu, jaksa KPK membeberkan berita acara pemeriksaan (BAP) Yusmada Nomor 19 dalam Paragraf 2.

Isi BAP itu adalah sebagai berikut:

“Bahwa M. Syahrial mengatakan dirinya bisa kenal dengan Robin karena dibantu dengan Azis Syamsuddin Wakil Ketua DPR RI karena dipertemukan di rumah Azis di Jakarta. M. Syahrial juga mengatakan bahwa Azis punya 8 orang di KPK yang bisa digerakkan oleh Azis untuk kepentingan Azis OTT atau amankan perkara. Salah satunya, Robin.”

Jaksa pun menanyakan maksud kalimat ‘mengamankan OTT dan pengamanan perkara Azis’ itu.

Tidak Tahu

Namun Yusmada mengaku tidak tahu pasti.

“Terkait yang saudara dengar dari M. Syahrial, itu Azis Syamsuddin ada amankan OTT dan pengamanan perkara, perkara apa?” tanya jaksa.

“Nggak ada disampaikan,” jawab Yusmada.

“Cuma ngomong untuk kepentingan Azis Syamsuddin aja?” tanya jaksa lagi.



“Iya, Pak, hanya ngomong apa-apa saja,” ucapnya.

Baca Juga: NOVEL BASWEDAN DITANGKAP : Yakin Dikriminalisasi, Novel Siap Hadapi Kasusnya 

Namun AKP Robin mengaku tidak pernah mengenalkan penyidik lain di KPK ke Azis Syamsuddin.

Robin juga membantah keterangan Yusmada yang menyebut Syahrial kenal dengan Robin karena dikenalkan Azis Syamsuddin.

Menurut Robin, yang benar adalah dia mengenal Syahrial karena dikenalkan ajudan Azis bernama Dedi Mulyanto.

“Tanggapan untuk Yusmada, dalam BAP 19, disampaikan bahwa Pak Syahrial bercerita Pak Azis Syamsuddin mengenal delapan orang, termasuk saya, kami sampaikan bahwa saya tidak pernah mengenalkan penyidik lain kepada Saudara Azis,” kata Robin saat memberikan tanggapan sebagai terdakwa.

Namun ternyata jauh sebelumnya, yaitu pada 22 April 2021, ketika nama AKP Robin diumumkan sebagai tersangka, Ketua KPK Firli Bahuri pernah menjawab perihal dugaan adanya pelaku lain di internal KPK.

Apa kata Firli?

“Tidak menutup kemungkinan pelakunya bukan tunggal. Ini pun akan kami dalami terkait dengan seluruh peristiwa, kalau kami ingin tahu apa perbuatan tentu kita harus lihat kapan kejadian, di mana kejadian, siapa yang masuk dalam peristiwa itu,” ujar Firli Bahuri menjawab pertanyaan mengenai ada dugaan 7 penyidik KPK lain ikut menemui Syahrial di kediaman Azis Syamsuddin.

Memang dalam kronologi awal perkara yang disampaikan Firli bahwa pertemuan awal AKP Robin dengan Syahrial adalah atas peran Azis Syamsuddin.



“Jadi tolong kami dibantu dan ini akan kami dalami tentu seperti yang saya katakan. Pengungkapan suatu perkara sangat tergantung pada kecukupan bukti dan keterangan saksi,” imbuh Firli.

 





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya