SOLOPOS.COM - Ungahan foto Pasar Gotong Royong yang menjadi menuai komentar netizen (Instagram/@jelajah.magelang)

Solopos.com, MAGELANG — Pasar Gotong Royong merupakan salah satu pasar tradisional di Kota Magelang yang menjual berbagai produk kebutuhan pokok dan sembako, seperti beras, tepung terigu, garam, gula, sayur mayur, bawang, cabai, ikan, ayam dan lainnya.

Pasar ini banyak dikunjungi masyarakat Kota Magelang karena harganya cenderung lebih murah, sebagaimana fungsi pasar pada umumnya. Di pasar ini, pembeli dan penjual bisa saling tawar menawar harga sampai mendapat kesepakatan harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Namun dalam unggahan foto di laman Instagram @jelajah.magelang, Selasa (3/8/2021), foto yang menunjukan Pasar Gotong Royong itu menjadi perhatian para netizen dikarenakan huruf pada tugu nama pasar tersebut ada yang hilang sehingga mengubah makna kata tersebut. Huruf yang hilang itu adalah huruf ‘G’ pada kata ‘Gotong’ sehingga dibaca menjadi ‘otong’ yang memiliki makna tabu.

Baca Juga : Mbah Mad, Sosok Rohaniwan Karismatik Para Politisi Indonesia

Ekspedisi Mudik 2024

Tulisan pemilik akun juga menggiring pikiran netizen terkait huruf yang hilang pada nama pasar tersebut. “Budal neng pasar lur.. eh tp.koyo ono sing aneh” (Berangkat ke pasar saudara-saudara, eh tapi ada yang aneh)

Karena tulisan pada kolom keterangan ditulis oleh admin pemilik akun demikian, sehingga akhinya menarik perhatian netizen untuk berkomentar. Saat berita ini ditulis, foto ini sudah diunggah selama 4 jam pada haru Senin (2/8/2021) dan berhasisl menuai komentar

Salah satunya dari akun dengan nama @deniassusanto yang mengungkapkan kalau hurf ‘G’ pertama pada kata ‘Gotong’ itu akan mengubah makna arti kata tersebut. Komentar netizen itersebut di antaranya:

Baca Juga : Nakes Magelang Terima Bantuan 1,05 Ton Telur

“buahaha ilang ‘G’ ne bedo maknane” (buahahaha hilang ‘G’ nya jadi beda makna kata), tulis @deniasussanto

Kemudian ada akun dari @yusuf_arb yang menulis “Si otong mau kemana?”

Lalu ada dari @fitri_azzuhry yang menulis “Dino senin ben ora sepaneng haha” (hari senin, biar tidak tegang)

Berdasarkan penelusuran Solopos.com ke berbagai sumber, ‘Otong’ sebenarnya adalah panggilan untuk anak laki-laki dalam masyarakat Sunda, sama seperti dalam masyarakat Jawa yang memanggil nama anak laki-laki dengan sebutan ‘tole’.

Panggilan ini memang memiliki keterkaitan dengan alat kelamin pada pria sehingga terdengar cukup tabu jika disebutkan. Maka dari itu, tidak heran jika unggahan foto pada laman Instagram tersebut langsung menuai komentar netizen, meskipun gambar yang diunggah adalah sebuah pasar tradisional di Kota Magelang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya