SOLOPOS.COM - Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menandatangani prasasti pembangunan gedung Madrasah Aliyah Dimsa Sragen, Minggu (24/10/2021). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Madrasah Aliyah (MA) Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen (Dimsa) akan menjadi madrasah yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan energi terbarukan berupa tenaga listrik tenaga surya. Para siswa dan guru pun diarahkan untuk peduli lingkungan dengan mengurangi sampah plastik di lingkungan madrasah berbasis pondok pesantren (ponpres) tersebut.

Keinginan itu disampaikan Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu’ti saat mengisi tablik akbar dalam seremonial peletakan batu pertama pembangunan MA Dimsa, Minggu (24/10/2021). Mu’ti mengapresiasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDAM) Sragen yang terus berkarya untuk umat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dulu, kata dia, Sragen mendirikan SMA Trensains dan di usia baru enam tahun mampu menjadi SMA Muhammadiyah terbaik nasional karena saat meletakkan batu pertama dengan fondasi takwa. Mu’ti juga mengapresiasi untuk Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sragen yang sebelumnya mengalami kembang kempis tetapi pelayanan Covid-19 di RS PKU Sragen masuk terbaik nasional.

“Atas dasar prestasi itu maka saya yakin Ponpes Dimsa ini dengan madrasah aliyah yang baru sebagai pendidikan formalnya juga akan berprestasi,” katanya. Mu’ti tidak ingin peletakan batu pertama itu tidak ada kelanjutannya. Dia melanjutkan bila pembangunan madrasah itu hanya meletakkan batu pertama dan tidak kelanjutannya maka seperti meletakkan batu nisan.

Baca juga: Muhammadiyah Sragen Bangun MA Pertama, Ini Keunggulannya

Dia ingat ada pembangunan ponpes untuk MI Muhammadiyah berlantai enam di Tegal yang dicukupi seorang hamba Allah. Ada pula masjid dan asrama, kata dia, juga dicukupi hamba Allah dengan anggaran sampai Rp30 miliar dan masjid itu diberi nama sama dengan nama ibunya.

“Hamba Allah itu menghubungi saya karena bermimpi ditemui bapaknya. Beliau bertekat membangun masjid dan rumah sakit untuk ayahnya dengan dana lebih dari Rp30 miliar,” katanya.

Memanfaatkan Energi Matahari

Mu’ti melihat Muhammadiyah tidak pernah surut dalam berdakwah. Dia mengatakan ciri hamba Allah yang beriman itu tidak pernah berputus asa dari nikmat-Nya maka pembeda iman dan kafir itu terletak pada optimisme. Dia mengaku tidak pernah ada proyek Muhammadiyah yang mangkrak.

“Silakan mencetak orang cerdas, orang terampil, seperti apa tetapi kalau akhlaknya rusak maka kerusakan dunia akan lebih parah. Jadi jangan tinggalkan akhlak. Sesuai dengan hasil muktamar, Muhammadiyah mulai berpikir kemajuan, salah satunya dengan memanfaatkan energi matahari untuk tenaga listrik,” jelasnya.

Baca juga: Dispora Petakan Potensi, Bakal Banyak Desa Wisata Sejarah di Sragen

Dia mengatakan PP Muhammadiyah sudah memulai dengan menempatkan panel surya di atas gedung PP Muhammadiyah di Jakarta. Dia meminta mumpung baru mulai membangun, MA Dimsa itu supaya dibangun dengan teknologi terbarukan itu.

“Atap-atap dimanfaatkan untuk memasang panel surya sehingga bisa mandiri. Selain itu, latih siswa dan guru untuk ramah lingkungan dengan mengurangi plastik,” katanya.

Direktur Ponpes Dimsa Ali Rosyidi siap menindaklanjuti anjuran PP Muhammadiyah untuk menempatkan panel surya pada gedung baru nanti. Dia sudah berkomunikasi dengan PDM untuk pengadaan panel surya yang harganya masih terjangkau.

“Kami akan rancang gedung ramah lingkungan. MA ini akan menjadi MA dengan panel surya pertama di Sragen. Dari sisi desain gedung masih memungkinan. Inilah semangat kemajuan,” katanya.

Baca juga: Bupati Sragen Minta Semua Pelayanan Publik Wajib Pakai PeduliLindungi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya