SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Gedoeng Gadjah yang direnovasi selama setahun terakhir akhirnya diresmikan, Kamis (15/8/2019) malam. Gedung pertemuan yang berlokasi di Jl. Ir. Juanda No. 47, Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Kota Solo kini tampil lebih megah dan mewah.

Gedoeng Gadjah yang direnovasi pihak Perkumpulan Masyarakat Solo (PMS) diresmikan oleh Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Dia berharap gedung pertemuan itu dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saya berharap dari sisi sosial kemasyarakatan semakin ditingkatkan. Sehingga masyarakat semakin merasakan arti pentingnya PMS. Sebelumnya sudah ada rumah duka dan gedung pertemuan. PMS juga sering memberikan bantuan kepada masyarakat,” tutur FX Hadi Rudyatmo saat meresmikan Gedoeng Gadjah dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Sabtu (17/8/2019).

Ketua Umum PMS, Wymbo Widjaksono, berharap Gedoeng Gadjah yang telah direnovasi membuat masyarakat lebih nyaman. “Kami akan terus mempertahankan cita-cita pendahulu dengan tagline Berbakti, Berbagi dan Melayani. Gedung pertemuan dan PMS adalah milik masyarakat, dengan renovasi ini semoga menjadi lebih representatif dan nyaman,” katanya.

Wakil Ketua Umum PMS, Sumartono Hadinoto, mengatakan, renovasi itu dilakukan guna melanjutkan cita-cita pembangunan kepengurusan sebelumnya. Pengurus PMS periode 2009-2014 berhasil merenovasi Rumah Duka Thiong Ting.

“Kepengurusan sebelumnya berhasil merenovasi Rumah Duka Thiong Ting. Kepengurusan PMS periode 2015-2019 kali ini melanjutkan cita-cita sebelumnya, yaitu dengan merenovasi Gedoeng Gadjah,” kata Sumartono Hadinoto.

Ketua Panitia Renovasi Gedoeng Gadjah PMS, Iwan Sentoso Djasmoro, mengatakan, renovasi tersebut juga berdasarkan masukan dari masyarakat. Selain tampil lebih mewah dan megah, Gedoeng Gadjah kini juga lebih luas. Selain pesta pernikahan, Gedoeng Gadjah kini bisa dimanfaatkan untuk bermacam acara, seperti pameran dan seminar.

“Sekarang Gedoeng Gadjah lebih luas daya tampungnya, dahulu maksimal hanya 800 orang, kini bisa untuk 1.200 orang. Sedangkan untuk pemakaian meja, dulu hanya 50 meja, sekarang bisa sampai 70 meja,” katanya.

Meski sudah direnovasi menjadi lebih megah, masyarakat tidak perlu khawatir mengenai biaya sewanya. PMS menerapkan subisidi silang agar masyarakat bisa memanfaatkan gedung tersebut untuk bermacam aktivitas.

Gedung pertemuan yang semula terlihat tua itu telah bertransformasi menjadi lebih modern. Pilar dan sekat yang semula menghalangi pengunjung di Gedoeng Gadjah dihilangkan. Dengan demikian, pengunjung akan lebih leluasa berkeliling menikmati setiap sudut Gedoeng Gadjah.

Gedoeng Gadjah Solo kini dilengkapi pendingin ruangan untuk menambah kenyamanan pengunjung. Ruang katering dan kamar mandi juga dipoles menjadi lebih bersih dan nyaman. Namun, beberapa ciri khas Gedoeng Gadjah masih dipertahankan. Seperti patung gajah yang menjadi ikon gedung pertemuan tua tersebut. Namanya juga tidak diubah, tetap dipertahankan.

Ketua II Bidang Kepemudaan dan Olahraha PMS, Tanu Tulus Kismanto, mengatakan sebelumnya PMS juga merenovasi gedung kegiatan. Gedung ini menjadi tempat latihan bermacam olahraga, kesenian dan kebudayaan, di antaranya Paska PMS, Kridap Prana Indonesia, Senam Sehat PMS Soloraya, PMS Wushu, PB PMS, Senam Kesehatan, Divisi Tai Ji Quan PMS, Taekwondo Dragon, Catur PMS.

Sebagai organisasi yang berdiri pada 1932, PMS berkomitmen untuk terus bergerak di bidang sosial kemasyarakatan. PMS yang sebelumnya merupakan peleburan enam organisasi Tionghoa di Solo juga menjadi organisasi kemasyarakatan yang aktif dalam berbagai bidang, mulai dari ekonomi, kebudayaan dan olahraga. Termasuk memberikan dukungan kepada pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya