SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Mas Behi dan Den Baguse adalah sohib yang kental. Mereka juga punya kegemaran makan kambing. Sejumlah warung yang menyediakan makanan berbau kambing sudah pernah dicoba keduanya baik sate, gule, nasi goreng hingga sop kaki kambing.

Suatu ketika, Mas Behi ngajak Den Baguse ke warung kambing di dekat pasar di pusat Kota Jogja. “Katanya masakannya enak, ayo kita coba Den,” kata Mas Behi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Den Baguse langsung mengiyakan permintaan sohibnya itu.

Singkat cerita keduanya langsung naik sepeda motor menuju warung tersebut. Saat mereka datang warung begitu ramai. Keduanya memilih lesehan saja karena di bangku warung sudah banyak terisi pengunjung.

Sebelum duduk, Mas Behi pesan kepada Lady Cempluk yang sedang mengipasi sate. “Saya pesen tengkleng dua ya mbak, dan es teh dua,” kata Mas Behi.

“Iya mas,” kata Lady Cempluk.

Lima menit kemudian John Koplo, mengantarkan minuman ke Mas Behi dan Den Baguse, yang tengah asyik ngobrol ngalor ngidul menunggu pesanan.

Lima belas menit kemudian, John Koplo datang lagi. “Mas tadi pesannya apa ya?” katanya.

”Lho saya tadi dah bilang Mbak nya, pesen tengkleng dua,” ungkap Mas Behi yang mulai agak tersinggung karena sudah sangat lapar.

Setelah itu John Koplo balik lagi ke warungnya. Lima menit kemudian John Koplo datang lagi. “Wah mas di sini ndak jual tengkleng, adanya gule dan sate,” jelasnya.

“Lho piye tho, lha neng spanduk ada tulisane tengkleng,” kata Mas Behi.

“Oooo itu dah dulu, sekarang dah nggak jual,” kata John Koplo tanpa merasa bersalah.

“Olalah Den, piye ki, ya sudah pesen sate dua saja,” kata Mas Behi dongkol karena bertambah lapar.

 

Febriana

Depok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya