SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN — Stok minyak goreng curah di Klaten terbatas. Sejumlah distributor mengalami kekosongan stok minyak goreng curah.

Berdasarkan data yang dihimpun di Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten, stok minyak goreng curah di beberapa distributor kosong dari hasil pengecekan, Selasa (22/3/2022). Kondisi itu terjadi di lima distributor yang ada di Klaten tersebar ke beberapa wilayah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kekosongan stok minyak goreng curah sudah terjadi, sejak Kamis-Jumat (17-18/3/2022). Rata-rata, produsen minyak goreng yang memasok kepada distributor di Klaten berasal dari Semarang.

Baca juga: Minyak Goreng Rp14.000 Belum Ada di Pasar, Pemkab Klaten Tunggu Pusat

“Stok minyak goreng curah ada tetapi terbatas. Stok minyak goreng kemasan stoknya aman. Harganya bervariasi sesuai dengan mekanisme pasar,” kata Analis Kebijakan Seksi Pengawasan dan Pengendalian Bidang Perdagangan DKUKMP Klaten, Dewi Wismaningsih, kepada Solopos.com, Rabu (23/3/2022).

Disinggung stok minyak goreng di beberapa distributor, Dewi mengungkapkan kondisi itu terjadi lantaran pasokan minyak goreng curah dari hulu atau produsen sudah terbatas.

“Saat ini distributor dan DKUKMP sedang berkoordinasi dengan produsen dan Kementerian Perdagangan agar pasokan dari produsen bisa lancar,” kata Dewi.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Klaten Masih Rp21.000 per Liter, Pedagang Pusing

Salah satu pedagang sembako di Pasar Darurat Klaten, Romi, 26, mengatakan pedagang saat ini kesulitan kulakan minyak goreng curah. Sulitnya mendapatkan minyak goreng curah sudah terjadi sekitar sepekan terakhir atau  sejak pemerintah menghapus harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan. Pemerintah masih menetapkan HET untuk minyak goreng curah Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg.

“Minyak goreng masih sulit apalagi yang curah. Misalkan saya minta empat jeriken hanya diberi satu atau dua jeriken,” kata Romi.

Romi kulakan minyak goreng curah langsung ke distributor. Kali terakhir dia hanya mendapatkan satu jeriken minyak goreng curah.

“Saya beli di distributor itu sekitar Rp256.000 per jeriken. Jatuhnya kalau per kg Rp15.500. Saya jualnya Rp16.000-Rp17.000 per kg,” kata Romi.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng & Terigu Naik, Pedagang Gorengan Klaten Dilematis

Romi mengatakan permintaan minyak goreng curah saat ini tinggi. Apalagi sejak HET minyak goreng kemasan dicabut dan harganya meningkat. Sebagian konsumen mulai beralih ke minyak curah.

Rata-rata permintaan datang dari para pelaku usaha kuliner seperti ayam krispi. Romi tak bisa menjanjikan kepada para pelanggannya untuk memasok minyak goreng curah.

“Saat ini hanya memenuhi pesanan dari pelanggan saja. Kalau ada barangnya saya beri,” kata dia.

Disinggung minyak goreng kemasan, Romi memilih tak menjual terlebih dahulu meski kini mudah dibeli. Pasalnya, harga minyak goreng kemasan lebih mahal dibandingkan sebelumnya atau saat masih diberlakukan HET.

Baca Juga: Sidak Minyak Goreng di Klaten, Kapolres Justru Peroleh Kabar Ini

“Kemasan sementara saya tidak menjual. Harganya tinggi. Satu liter harga jualnya bisa sampai Rp24.500-25.000,” ungkap dia.

Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 11/2022 yang mencabut ketentuan HET yang diatur pada Permendag No 6/2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng.

Sebelumnya, harga minyak goreng ditetapkan Rp11.500 per liter untuk minyak goreng curah, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500/liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000/liter. Kebijakan yang mengatur HET itu dicabut. Dalam Permendag No 11/2022, untuk minyak goreng curah masih mengacu pada HET senilai Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya