SOLOPOS.COM - Program Magari Segara oleh Pemrov Jateng dan Polda Jateng (Instagram/@ganjar_pranowo)

Solopos.com, DEMAK Perkiraan tenggelamnya wilayah pesisir Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) dalam 20 tahun ke depan mendapat perhatian langsung dari Gubernur Ganjar Pranowo. Dikutip dari unggahan video di laman Instagram @ganjar_pranowo, Kamis (14/10/2021), Ganjar bersama rekan-rekan dari Polda Jateng melakukan penanaman mangrove di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

Program penanaman mangrove tersebut diberi nama “Mageri Segara” yang merupakan frasa dalam Bahasa Jawa yang berarti memagari laut. Dalam video tersebut, Ganjar menjelaskan ada dua tantangan yang dihadapi di daerah pesisir tersebut, yaitu Land Subsidence atau penurunan muka tanah yang tinggi dan yang Sea Level Rises atau naiknya permukaan air laut.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Hal ini dikarenakan adanya pengambilan air tanah yang berlebihan, sehingga menyebabkan permukaan tanah turun dan permukaan air laut jadi naik. Jika tata ruangannya bisa diatur maka ancaman tenggelamnya Kabupaten Demak karena dua tantangan yang disebutkan sebelumnya bisa dikendalikan dan diantisipasi.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Sandiaga Uno Sebut Desa di Banyumas ini Mirip Sangeh Bali, Penasaran?

Salah satu cara antisipasi dan pengaturannya melalui penanaman mangrove sehingga tidak hanya memagari laut tapi juga menjadikan laut sebagai sumber kehidupan. Ditambah dalam menanam mangrove tidak dibutuhkan cuaca tertentu, hanya mengkalkulasi secara ilmu oseanografi  terkait arah gelombang laut.

Sebelumnya Ganjar juga sempat berkeliling di daerah penanaman mangrove di Desa Bedono yang ternyata memiliki potensi wisata. Selain itu di sana masih banyak warga, terutama kaum ibu-ibu yang mencari ikan. Para kaum ibu ini sudah bekerja di kawasan pesisir sejak masih kecil hingga sekarang. Mereka mengaku bahwa sumber laut membuat mereka bisa bertahan hidup karena setiap kali menjual aneka hasil laut, baik itu ikan ataupun hayati, keuntungan yang diperoleh sangat tinggi.

Abrasi dan Erosi Jadi Ancaman

Seperti yang telah diberitakan Solopos.com sebelumnya, selain dua tantangan  yang disebutkan Ganjar, abrasi atau pengikisan tanah karena terjangan ombak di daratan yang gundul hingga menyebabkan erosi juga menjadi salah satu faktor ancaman tenggelamnya Kabupaten Demak dalam 20 tahun ke depan sehingga perlu dilakukan penanaman mangrove.

Baca Juga: Mayat Perempuan Terbungkus Plastik di Hutan Grobogan Korban Pembunuhan?

Luas kawasan yang terkena dampak abrasi hingga menyebabkan erosi  mencapai 2.116,54 hektar (Ha) yang menyebabkan garis pantai mundur sepanjang 5,1 kilometer dari garis pantai di 1994 lalu. Dari data yang dikumpulkan serta dianalisis secara deskriptif diketahui bahwa daerah pesisir di Kecamatan Sayung yang terkena banjir rob pada ketinggian 0,25 m adalah Desa Sriwulan, Desa Surodadi, Desa Bedono, dan Desa Timbulsloko.

Profil Kabupaten Demak di laman sippa.ciptakarya.pu.go.id menyebutkan bahwa laut Demak memiliki potensi luar biasa dalam bidang perikanan, namun dibayangi dengan daya rusak yang besar pula. Desa Bedono di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menjadi wilayah yang terdampak abrasi paling parah.

Terkait penggunaan air tanah di kawasan pantai, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral di Jateng sudah sangat ketat dengan menerapkan pembatasan penggunaan air tanah, khususnya di kawasan industri di Kecamatan Sayung, Kecamatan Karang Tengah dan Kecamatan Mranggen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya