SOLOPOS.COM - Ilustrasi macan tutul jawa. (Freepik)

Solopos.com, JEPARA — Sebanyak 16 ekor macan tutul jawa yang berhabitat di kawasan hutan lindung Gunung Muria terancam punah. Hal itu berpotensi terjadi apabila habitat macan tutul di Gunung Muria itu terus berkurang menyusul adanya alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian.

Hal itu disampaikan General Manager (GM) Corporate Development PT Djarum Bagian Penghijauan Kudus, Supanji, dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Selasa (23/8/2022). Supanji mengatakan keberadaan 16 macan tutul itu diketahui pada 2019 lalu saat melakukan survei di puncak Gunung Muria melalui camera trap.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski demikian, menurutnya, keberadaan 16 macan tutul di Gunung Muria itu bisa saja menghilang jika habitatnya terus berkurang. Oleh karenanya, pihaknya pun mendorong tiga pemerintah kabupaten, yakni Kudus, Pati, dan Jepara, untuk menjadikan area populasi eksistensi satwa yang dilindungi itu berstatus konservasi.

“Kalau kita tidak melindungi, kan sayang juga. Macan tutul itu aset nasional juga,” kata Supanji dalam keterangan tertulis, Selasa.

Supanji menyampaikan kawasan hutan Gunung Muria masuk dalam tiga wilayah kabupaten, yakni Jepara, Kudus, dan Pati, yang luasnya mencapai 5.000 hektar.

Baca juga: Panther dan Elang Jawa di Merapi Merbabu Menoreh, Cagar Biosfer Dunia

Dari 5.000 hektare lahan itu 2.000 hektare di antaranya berstatus hutan lindung. Sementara, sisanya merupakan lahan tanaman kopi.

Oleh karenanya, ia pun khawatir kawasan hutan lindung yang menjadi habitat macan tutul itu disalahfungsikan sehingga mengancam habitat macan tutul jawa atau yang memiliki nama latin Panther pardus melas. 

“Harapannya, paling tidak yang 2.000 hektare itu jangan sampai berkurang. Nanti akan terdesak [macan tutul] kalau berkurang luasannya [habitat]. Kemudian, punah pasti,” pungkas dia.

Baca juga: Klaten Hari Ini: 6 Juni 2013, Harimau Jawa Diduga Muncul di Kemalang

Melihat hasil pengamatan tersebut, Supanji bersama tim Djarum Foundation meminta kepada Bupati Jepara, Kudus dan Pati untuk mendukung perubahan status fungsi hutan dari hutan lindung menjadi kawasan konservasi. Dukungan tersebut, nantinya akan diusulkan ke Gubernur Jateng dan kementerian.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta, mengaku sangat mendukung strategi perlindungan habitat macan tutul jawa di kawasan hutan Gunung Muria. Ia juga meminta kesadaran masyarakat untul lebih ditingkatkan terkait pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.

“Setuju, Pemkab Jepara siap mendukung langkah-langkah baik ini,” tutup Edy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya