SOLOPOS.COM - ilustrasi (stat.ks.kidsklik.com)

ilustrasi (stat.ks.kidsklik.com)

Seks, sebagian orang menganggapnya tabu buat dibicarakan. Padahal, harus diakui, kata seks sering bikin kita penasaran. Nah, di edisi kali ini, Gaul bakal mengupas sekelumit tentang Sobat Gaul dan seks.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Siapa sih remaja yang enggak mengalami perubahan selama masa puber. Masa puber memang diwarnai dengan banyak perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan ini enggak bisa dihindari karena enggak mungkin selamanya Sobat Gaul jadi anak-anak. Tapi yang penting adalah cara menghadapi perubahan itu.

“Yang laki-laki jadi punya sperma, yang putri sudah mengalami menstruasi. Artinya dia bisa dibuahi dan ini harus disadari oleh remaja,” kata dokter yang juga konsultan di Pusat Studi Kesehatan Seks UNS, dr Andri Putranto, Jumat (24/8).

Menurut dr Andri, seharusnya remaja tidak hanya cukup tahu saja tentang perubahan fisik itu, tapi juga dampaknya. Karena organ reproduksinya mulai berfungsi, maka remaja tidak boleh sembarangan dengan organnya itu, apalagi sampai melakukan seks bebas dan hal-hal terlarang.
Remaja harus sadar bahwa semua itu bisa berakibat fatal mulai dari kehamilan di luar nikah sampai munculnya penyakit-penyakit berbahaya.

Ini dia yang harus diwaspadai. Data menunjukkan bahwa pengidap HIV/AIDS yang mengerikan itu diderita oleh orang berusia 15-29 tahun. Remaja memang bukan satu-satunya, tapi ada cukup banyak remaja yang mengidap HIV/AIDS.

“Dulu kan kebanyakan orang tertular HIV melalui jarum suntik. Kalau sekarang ternyata banyak melalui hubungan seks,” jelas dr Andri.

Nah, ngeri kan? Sayangnya banyak anak muda sekarang yang nekat melakukan seks bebas. Banyak remaja yang mengira HIV hanya ditularkan melalui hubungan kelamin laki-laki perempuan. Jadinya ada yang memilih melakukan hubungan sesama jenis. “Padahal HIV itu tidak hanya ditularkan lewat sperma, tapi juga kelenjar ludah. Kalau mulutnya ada luka, dia bisa tertular.”

Sebenarnya ancaman bagi pelaku seks bebas bukan hanya HIV/AIDS. Mungkin masih ada yang menganggap bahwa penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks hanya HIV/AIDS. “Padahal masih ada penyakit lain yang berbahaya seperti Hepatitis B dan C,” ujar dr Andri.
Selain itu masih ada sederet penyakit kelamin yang gampang banget menular melalui seks bebas seperti gonorrhea, syphilis dan kandida jamur.

Menghadapi Perubahan

Ada beberapa perubahan yang terjadi saat memasuki usia remaja. Yang pertama muncul dan paling gampang kita kenali adalah perubahan fisik atau pada tubuh kita.

Selanjutnya, perubahan fisik diikuti oleh perubahan psikis. Perubahan psikis ini bisa macam-macam, tapi terutama diwarnai dengan ketertarikan dengan lawan jenis.

Dari perubahan ini, muncullah perubahan sosial atau lingkungan. Namanya juga remaja, biasanya cenderung memilih lingkungan yang juga sama-sama remaja.

“Dari geng, kemudian suka lawan jenis. Ini harus disikapi dengan baik, yaitu berkumpullah dengan lingkungan yang baik,” saran dr Andri.

Nah, yang berperan penting dalam hal ini adalah keluarga yang bisa mengarahkan mana lingkungan terbaik buat kalian. Terakhir, adalah perubahan spiritual. Perubahan ini harus muncul karena hal inilah yang bisa menjauhkan diri dari lingkungan yang buruk.

“Dalam hal ini yang penting adalah agama dan dibina dari keluarga.”

Karena itu kalian yang sudah merasa remaja enggak perlu malu dekat sama keluarga dan rumah ibadah. Toh, semua itu enggak bikin kalian kehilangan status sebagai anak gaul. Iya kan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya