SOLOPOS.COM - Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (JIBI/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo identik dengan isu kebangkitan bahaya komunisme menjelang perayaan Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober.

Terbaru, kini Gatot melempar tudingan soal penyusupan komunisme ke tubuh TNI.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Ini Dia Diorama Penumpasan PKI yang Bikin Gatot Nurmantyo Prihatin 

Berdasarkan catatan detikcom, pada 2016, Gatot menengarai isu PKI bisa saja diembuskan pihak tertentu untuk mengadu domba anak bangsa.

Gatot kemudian mengaku merasakan kebangkitan PKI sejak 2008.

Gatot Nurmantyo menjabat Panglima TNI sejak 8 Juli 2015 hingga 8 Desember 2017.

Ekspedisi Mudik 2024

Gatot pernah menghubungkan perintahnya untuk menggelar acara nonton bareng film Pengkhianatan G30S/PKI di institusi TNI pada 2017 dengan pemecatan dirinya dari jabatan Panglima TNI.

Terbaru, Gatot menyebut ada paham komunis yang menyusup ke tubuh TNI.

Berikut catatan mengenai Gatot soal isu PKI, sejak menjabat Panglima TNI hingga sekarang:

16 Mei 2016: Duga ada adu domba

Saat itu, publik dihebohkan soal pesan berantai (broadcast message) soal kebangkitan PKI, 9 Mei disebut hari lahirnya PKI.

Di sisi lain, ada orang yang ditangkap gara-gara memakai kaus bergambar palu-arit, pelesetan PKI, atau juga kaus bergambar ilustrasi kelompok musik genre metal luar negeri namun bergambar palu-arit.

Ada pula demonstrasi anti-PKI.

Gatot menanggapi isu kebangkitan PKI dengan satu imbauan untuk tetap menjaga persatuan.

“Kan sudah disampaikan, bisa jadi itu adu domba kan,” kata Gatot di Rupatama, Markas besar Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (16/5/2016).

Seruan Nonbar

Pada September 2017, muncul informasi soal rencana TNI menggelar acara nonton bareng (nobar) film G30S/PKI.

Saat itu, Gatot mengakui memerintahkan institusinya untuk menggelar nonton bareng film karya sutradara Arifin C Noer itu.

“Iya itu memang perintah saya, mau apa? Yang bisa melarang saya hanya pemerintah,” kata Jenderal Gatot saat ditemui seusai ziarah di Makam Bung Karno (MBK), Bendogerit, Blitar, Senin (18/9/2017).

Gatot menyatakan Mendagri sudah mengizinkan dia memerintahkan seluruh anggotanya menonton film garapan era Orde Baru tersebut.

Pelurusan Sejarah

Ini adalah upaya pelurusan sejarah. Dia tidak peduli soal polemik akurasi sejarah perihal film itu.

“Biarin aja, saya nggak mau berpolemik. Ini juga upaya meluruskan sejarah. Saya hanya ingin menunjukkan fakta yang terjadi saat itu. Karena anak-anak saya, prajurit saya, masih banyak yang tidak tahu,” jelasnya.

Perintah Gatot kepada TNI untuk menggelar nobar film ‘Pengkhianatan G30S/PKI’ dinilai politikus PDIP Effendi Simbolon sebagai langkah politik.
Beberapa parpol, seperti PKS dan PAN, jadi ikut-ikutan menggelar nobar film G30S/PKI. Namun Gatot menilai persepsi seperti itu wajar saja.

“Kalau politik, apa saja dipolitisasi, kamu-kamu saja bisa dipolitisasi. Jadi biarin aja,” kata Jenderal Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017).

Gatot Santai

Gatot santai menanggapi tudingan itu. Menurutnya, wajar saja bila langkahnya itu dicurigai.

“Saya bilang orang kawin bisa politik, apalagi nonton film gitu. Ya wajar-wajar saja, orang curiga wajar, orang punya persepsi wajar, sekarang komentar apa pun wajar,” ucapnya.

Pada 27 September 2017 Dia berbicara di diskusi yang diselenggarakan Fraksi PKS, bertajuk ‘Pancasila dan Integrasi Bangsa’.

Mahfud Md Turut menjadi pembicara.

Gatot Nurmantyo mulai bicara soal anak anggota PKI yang kini sudah bisa diterima masyarakat sama seperti anak anggota masyarakat lainnya. Bahkan ada anak PKI yang menjadi anggota DPR.

Bukan Dibangkitkan

“Kalau kita lihat G30S/PKI, dendam yang luar biasa. Tapi begitu selesai, tidak,” ujar Gatot di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/9/2017).

Pada 22 Maret 2018 Gatot sudah tidak lagi menjabat Panglima TNI.

Di acara detikcom, dia mengatakan isu kebangkitan PKI selalu ia kemukakan untuk memberikan peringatan.

“(Soal isu PKI) bukan dibangkit-bangkitkan. Tapi, manakala ada indikasi ‘saya bangga jadi anak PKI’, itu kan warning seharusnya. Jangan sampai kejadian itu terulang,” kata Gatot.

Pada 21 September 2020 video berjudul ‘Jenderal Gatot Endus PKI Gaya Baru Sejak 2008’ diunggah oleh kanal YouTube Hersubeno Point.

Sahabat PDIP

Gatot banyak bicara soal PKI di kanal YouTube itu.



Gatot curhat soal seorang ‘sahabat di PDIP’ yang memintanya menghentikan perintah nonton bareng film G30S/PKI pada 2017.

Bila tidak mau menghentikan acara itu, Gatot bakal dicopot dari jabatan Panglima TNI saat itu.

“Pada saat saya menjadi panglima TNI saya melihat itu semuanya, maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S/PKI. Pada saat itu, saya punya sahabat dari salah satu partai, saya sebut saja partai PDI, menyampaikan, ‘Pak Gatot, hentikan itu, kalau tidak pasti Pak Gatot akan diganti’,” kata Gatot saat bicara di kanal YouTube Hersubeno Point.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Tuding TNI Disusupi Paham Komunis, Apa Kata Kostrad? 

Isu ini kontroversial, ditepis oleh anggota PDIP yang duduk di DPR, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin.

Gatot juga dinilai melakukan pencitraan menuju Pilpres 2024 lewat isu PKI itu.

Gatot juga bicara soal kebangkitan PKI. Dia mengaku mengetahui kebangkitan PKI gaya baru sejak 2008.

“Memang gerakan ini tidak bisa dilihat bentuknya, tetapi dirasakan bisa. Contohnya kenapa 2008, karena sejak 2008 itulah seluruh sekolah, pelajaran soal G30S/PKI ditiadakan. Ini suatu hal yang sangat berbahaya,” ujar Gatot.

 







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya