SOLOPOS.COM - Gatot Brajamusti saat tampil di Mata Najwa 2012 (Youtube)

Gatot Brajamusti mengakui melakukan threesome dengan beberapa wanita. Selain itu dia juga melakukan seks bergiliran terhadap para korbannya.

Solopos.com, JAKARTA — Mantan Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi), Gatot Brajamusti, tinggal menunggu hitungan hari untuk ditetapkan tersangka pemerkosaan anak di bawah umur. Keyakinan itu mengacu pada keterangan Aa Gatot yang dikonformasi oleh istrinya, Dewi Aminah. Bahkan, sang istri juga mengakui adanya hubungan threesome Gatot dengan anak di bawah umur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penguatan lainnya adalah keterangan saksi Reza Artamevia. Ia melihat adanya pemerkosaan di Padepokan Brajamusti. “Istrinya juga mengakui itu. Itu tinggal proses saja, sekarang kan statusnya masih saksi, nanti melalui gelar akan kita tentukan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono, di Jakarta, Kamis (6/10/2016), dikutip Solopos.com dari Okezone.

Bahkan, Gatot yang dianggap sebagai guru spiritual itu dinilai polisi sudah layak disebut calon tersangka. Meski hasil DNA-nya belum keluar, hasil sementara sudah terang benderang menunjukkan adanya perbuatan melanggar hukum.

“Boleh saja [dibilang calon tersangka], enggak masalah. Itu SOP-nya begitu [gelar perkara]. Tapi dari hasil sementara sih sudah terang benderang. Fakta hukumnya sudah kita dapatkan, mengenai saksi, ahli perbuatan sendiri dia sudah mengakui itu,” kata dia. Baca juga: Gatot Brajamusti Akui Lakukan Ritual Seks Menyimpang.

Senada dengan pengakuan Dewi Aminah, Gatot Brajamusti sendiri mengaku pernah melakukan threesome kepada para korbannya. “Dia juga mengakui pernah melakukan threesome dengan beberapa wanita secara bersamaan. Ini diperkuat oleh pengakuan dari istrinya,” kata Awi.

Tak hanya itu, dia juga mengaku sudah menyetubuhi korbannya secara bergiliran. Caranya adalah dengan memanggil korbannya untuk masuk ke kamar praktik, lalu dia gilir di sana. “Dia mengakui melakukan persetubuhan dengan korban-korbannya secara bergiliran, satu per satu masuk ke kamar praktiknya,” ujar Awi.

Sebelum melakukan perbuatan itu, Gatot selalu mencekoki korbannya dengan menggunakan aspat yang diduga merupakan sabu. Karena pengaruh sabu itu, korbannya hilang kesadaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya