SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (kedua dari kiri), berbelanja buah dengan transaksi pembayaran non tunai melalui Akselerasi Digitalisasi Pembayaran Terkini (AdipatiI) QRIS saat sosialisasi penyelenggaraan Solo Great Sale (SGS) 2021 di Pasar Gede, Solo, Jumat (3/9/2021). SGS 2021 yang akan berlangsung selama bulan Oktober menargetkan total transaksi Rp800 miliar. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Capaian digitalisasi dalam berbagai kegiatan ekonomi dan transaksi di Kota Solo mendapat apresiasi dari Bank Indonesia (BI). Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyebut capaian Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) Solo sebesar 90% pada triwulan II 2021.

Capaian itu menempatkan Solo pada peringkat ketujuh nasional. BI pun terus mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi daerah. Salah stau upayanya yakni dengan menyelenggarakan Festival Akselerasi Digitalisasi Pembayaran Terkini (Festival Adipati) secara virtual, Rabu (29/9/2021) lalu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kegiatan ini diselenggarakan untuk mendukung akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sekaligus menandakan kesiapan Soloraya dalam digitalisasi transaksi dari sisi pemerintah maupun sektor bisnis.

Baca Juga: Enggak Hilang Kok! Masih Ada Patung Pak Harto di Solo, Ini Lokasinya

Readiness digitalisasi Soloraya diluncurkan secara virtual oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Acara juga disaksikan Asisten Gubernur Bank Indonesia Dwi Pranoto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Pribadi Santoso, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo, dan Ketua KADIN Surakarta Gareng S Haryanto.

Festival Adipati dilanjutkan dengan webinar bertema “Peluang dan Tantangan Digitalisasi Daerah”. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan awareness daerah untuk mendorong perluasan dan percepatan digitalisasi sesuai dengan rencana kerja Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).

Baca Juga: Kreatif! Mahasiswa ISI Solo Bikin Batik Motif Covid-19, Ini Wujudnya

Pelaksanaan Solo Great Sale

TP2DD saat ini telah terbentuk di tujuh kabupaten/kota di Soloraya. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo, melalui rilis yang dikirimkan kepada media, Jumat (1/10/2021), mengatakan kesiapan transaksi nontunai di sektor bisnis tersebut juga untuk mendukung pelaksanaan Solo Great Sale (SGS).

Dalam sambutannya, Destry mengapresiasi capaian digitalisasi transaksi Solo yang tercermin dari capaian IETPD sebesar 90% pada triwulan II 2021 atau menempati peringkat ketujuh nasional.

Ia menyambut baik dan mendukung rencana pelaksanaan SGS 2021 yang diyakini dapat berperan dalam mendorong pemulihan aktivitas ekonomi Soloraya. Sementara itu, Ganjar dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming saat sambutan menyatakan sependapat bahwa digitalisasi pembayaran perlu diperluas.

Baca Juga: Disdag Solo: Pedagang Pasar Legi Tempati Gedung Baru Mulai Akhir Tahun

Hal itu untuk mempermudah dan memperlancar aktivitas ekonomi pada masa pandemi, mengingat pembayaran bisa dilakukan dengan lebih mudah, aman, dan higienis tanpa kontak fisik.

Sebelumnya, Bank Indonesia Solo bersama Pemkot dan Kadin Solo telah melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan Road to SGS 2021 Go Digital. Kegiatan ini berhasil memperluas akuisisi merchant QRIS di Soloraya yang tercatat mencapai 221.981 merchant hingga 24 September 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya