SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta-
-Perseteruan antara PT Garuda Indonesia dan PT Freeport kian memanas. Setelah sebelumnya Garuda tak dilayani pengisian BBM di Bandara Timika, kini maskapai penerbangan plat merah itu memberikan balasan: berhenti melakukan penerbangan ke Timika.

Pemberhentian operasi ini dilakukan oleh Garuda demi kepentingan keamanan penumpang. Garuda mendapatkan surat dari PT Freeport tertanggal 3 Januari 2009 yang berisi bahwa Garuda Indonesia tidak akan dilayani pengisian BBM di Bandara Timika sampai batas waktu yang tak ditentukan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Garuda untuk sementara waktu tidak akan melakukan penerbangan ke Timika sampai ada kepastian bahwa akan ada bahan bakar untuk Garuda,” kata Kepala Humas Garuda Indonesia Pujobroto, Senin (4/1/2010) kemarin.

Keputusan PT Garuda Indonesia ini dikeluarkan Senin kemarin dalams ebuah surat tertulis yang ditujukan kepada PT Freeport. Alasan utama pemberhentian penerbangan itu semata-mata demi alasan keamanan penumpang.

Pujobroto menjelaskan, jika tidak mendapatkan pasokan BBM dari Bandara Timika, dikhawatirkan pesawat akan mengalami kekurangan BBM. “Padahal kita juga harus memenuhi bahan bakar cadangan,” kata Pujobroto.

Untuk mendapatkan kejelasan tentang masalah ini, Departemen Perhubungan (Dephub) hari ini akan memanggil Garuda Indonesia dan Freeport untuk dimintai klarifikasi. Pihak Garuda Indonesia menyatakan kesiapannya untuk menjelaskan maslaah ini kepada Dephub.

Sementara PT Freeport Indonesia membantah telah menolak mengisi BBM pesawat Garuda Indonesia di Bandara Mozes Kilangin, Timika, Papua, gara-gara bosnya tak diangkut Garuda. Sebagai pengelola BBM di Bandara Mozes Kilangin, PT Freeport mengalami keterbatasan stok BBM.

“Nggak benar itu. Saya baru dengar isu itu. Stok BBM di Timika tidak cukup,” jubir PT Freeport, Mindo Pangaribuan, kepada detikcom.

Melalui pilot Garuda Manotar Napitupulu, Freeport malah sempat meminta agar Garuda Indonesia meminta maaf. Hal ini diduga lantaran Garuda tidak bisa mengangkut rombongan bos Freeport. Namun permintaan maaf ini buru-buru ditolak pihak Garuda.

Soal pemberhentian operasi ini, Garuda Indonesia meminta maaf kepada para calon penumpang. Namun hal ini dilakukan semata-mata demi keamanan penumpang.

“Garuda mohon maaf kepada para pengguna jasa Garuda. Tapi ini kami lakukan terkait juga dengan keselamatan para penumpang,” kata Pujobroto.

Bandara Mozes Kilangin mulai beroperasi sejak 1970-an sebagai sarana operasional PT Freeport. Pada 2008, bandara itu diresmikan oleh Menhub Jusman Sjafii Djamal sebagai bandara internasional.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya