SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Menyusul tidak dilayaninya pengisian BBM pesawat Garuda Indonesia oleh PT Freeport selaku pengelola Bandara Timika, Papua, PT Garuda Indonesia memutuskan untuk menghentikan sementara penerbangan ke Timika. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan aspek keamanan terhadap penumpang.

“Hari ini Garuda kirim surat ke Kepala Bandara Timika berkaitan dengan surat yang mereka sampaikan kemarin. Kami sampaikan bahwa Garuda untuk sementara waktu tidak akan melakukan penerbangan ke Timika sampai ada kepastian bahwa akan ada bahan bakar untuk Garuda,” kata Kepala Humas Garuda Indonesia Pujobroto kepada detikcom, Senin (4/1).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagai maskapai komersil, Garuda memegang sertifikat IOSA (International Operational Safety Audit). “Karena kita sudah punya sertifikat itu, kita harus memberi standar safety,” imbuh dia.

Dikaitkan dengan bahan bakar, Pujo mencontohkan, misalkan Garuda akan terbang ke satu kota tertentu selain menyediakan bahan bakar untuk tujuan kota tersebut juga harus menyediakan bahan bakar cadangan. Hal ini sangat penting jika dalam perjalanan ternyata cuaca buruk dan pesawat harus dialihkan. Nah, jika Bandara Timika tidak menyediakan BBM kepada Garuda, dikhawatirkan keselamatan penumpang Garuda akan terganggu.

“Kami tanggal 3 Januari kemarin dapat surat dari Kepala Bandara Timika. Mereka sampaikan ke kami, tidak bisa memberi bahan bakar avtur kepada Garuda sampai batas waktu yang ditentukan kemudian,” papar Pujo.

Selama ini, Garuda Indonesia terbang rutin ke Timika. Dan selama ini tidak ada masalah dengan bahan bakar. “Garuda mohon maaf kepada para pengguna jasa Garuda. Tapi ini kami lakukan terkait juga dengan keselamatan para penumpang,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat yang dipiloti Manotar Napitupulu tak mendapat pasokan avtur di Bandara Timika. Mano lalu menemui pimpinan bandara. Pimpinan bandara menyatakan bahwa pesawatnya tak bisa diisi avtur dan direktur Garuda harus minta maaf. Diduga hal ini sebagai buntut dari penolakan pilot Garuda yang tidak bersedia mengangkut rombongan bos PT Freeport yang tidak masuk dalam manifest, saat pesawat berada di Jayapura.

Freeport telah menyangkal hal tersebut. Yang benar, karena stok BBM di Bandara Timika terbatas, sehingga Freeport lebih mengutamakan armadanya.
dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya