SOLOPOS.COM - Wisatawan mengendarai mobil melewati harimau Benggala saat wisata satwa di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (29/8/2021). TSI Bogor yang merupakan tempat wisata konservasi satwa tersebut dibuka kembali pada masa PPKM level 3 namun kunjungan wisatawan dibatasi hanya pada wahana Safari Journey dan presentasi edukasi satwa yang sifatnya terbuka. (Antara/Arif Firmansyah)

Solopos.com, SOLO — Figur investor bonafide yang akan membiayai pengembangan kebun binatang Taman Satwa Taru Jurug atau TSTJ Solo akhirnya terkuak. Investor tersebut yakni pemilik Taman Safari Indonesia.

Berdasarkan informasi di laman resmi mereka, tamansafari.com, Taman Safari Indonesia sejauh ini sudah mengembangkan lima taman wisata berkonsep konservasi dan wawasan lingkungan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Yang pertama tentu saja adalah Taman Safari di Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Taman Safari ini dibangun pada 1980 dan sudah menjadi anggota SEAZA (The South East Asians Zoo Associations). Juga CBSG (Conservation Breeding Specialist Group) & PKBSI (Indonesia Zoological Parks Associations).

Baca Juga: Ini Dia Investor TSTJ Solo, Ternyata Pemilik Taman Safari Indonesia!

Di taman yang menjadi penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini, pengunjung dapat menikmati lebih dari 20 wahana permainan, tujuh exhibit satwa, serta sembilan pertunjukan.

Selanjutnya, ada Taman Safari Indonesia 2 di Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, tepatnya di lereng Gunung Arjuno. Taman Safari Indonesia 3 di Desa Serongga, Gianyar, Bali. Selain itu ada Batang Dolphin Center di Batang, Jawa Tengah, dan Jakarta Aquarium di Jakarta.

Selain tempat wisata berkonsep wawasan lingkungan, Taman Safari Group juga memiliki usaha lain di bidang akomodasi. Ada Royal Safari Garden di Cisarua-Puncak, Bogor, yang merupakan hotel dan resort bintang 4.

Baca juga: Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Bogor Dibuka Kembali pada PPKM Level 3

Nilai Investasi

Kemudian ada Safari Resort yang sebelumnya bernama Hotel Caravan, berlokasi di area Taman Safari Cisarua, Bogor. Ada juga Baobab Safari Resort di Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, dan Mara River Safari Lodge di Bali Safari Park.

Di TSTJ, Taman Safari Indonesia berencana menyuntikkan dana sekitar Rp20 miliar untuk mengembangkan kebun binatang tersebut. Deputi Direktur Taman Safari Indonesia, Hans Manansang, saat menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Selasa (22/2/2022), mengatakan nilai investasi itu bisa bertambah menyesuaikan fase pengembangan.

Baca Juga: Dilirik Investor Bonafide, Kebun Binatang TSTJ Solo akan Dirombak Total

Hans mengatakan kebun binatang TSTJ akan dibuat dengan konsep seperti Taman Safari, yakni hewan dibiarkan bebas tanpa kerangkeng. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan hewan meski tanpa bersentuhan.

Pengunjung tetap berjalan kaki, namun konsepnya sedikit berbeda dengan Taman Safari. “Tidak ada jeruji, namun ada pemisahan zona konservasi dan edukasi. Setiap zona bisa bercerita seperti apa satwa di habitat aslinya,” ujar Hans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya