SOLOPOS.COM - Pembalap Mooney VR46 Racing Team Marco Bezzecchi memacu sepeda motornya saat sesi tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika. (Antara/Andika Wahyu)

Solopos.com, LOMBOK – Tes pramusim Moto GP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah dimulai pada Jumat (11/2/2022). Namun, jalannya tes tersebut sempat terhenti karena lintasan kotor.

Tes pramusim Moto GP di Sirkuit Mandalika dimulai pada pukul 08.00 WIB atau 09.00 WITA. Dikutip dari Antara, saat sesi pagi berjalan satu setengah jam, tiba-tiba bendera merah dikibarkan yang menandakan sesi uji coba dihentikan. Ternyata ada lintasan yang kotor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penyelenggara pun membersihkan lintasan yang kotor, khususnya di tikungan 1. Trek kemudian dibuka kembali pada pukul 12:00 WITA dan para pembalap bisa melanjutkan pengujian motor baru mereka.

Baca Juga: Dimulai Besok, Ini Jadwal Tes Pramusim Moto GP di Sirkuit Mandalika

Dorna Race Direction Representative, Loris Capirossi, mengatakan fenomena itu adalah hal yang normal, terlebih Sirkuit Mandalika adalah sirkuit baru. “Soal treknya, normal untuk pertama kalinya sedikit kotor, karena tidak ada yang membalap sebelum kami,” kata Capirossi.

Mantan pebalap Moto GP yang sempat meninjau pembangunan Sirkuit Mandalika pada April tahun lalu itu mengaku terkesan dengan pekerjaan yang telah diselesaikan di trek itu, meskipun masih ada margin untuk perbaikan. Soal trek kotor, menurutnya itu bukan masalah besar.

“Karena ini baru tes, kami punya waktu untuk membersihkannya dan mengatur segalanya. Tapi kami berharap mulai besok dan Minggu, kondisi treknya bagus untuk pengujian dan semuanya. Tapi bagaimanapun juga untuk trek baru hal seperti itu normal,” lanjut Capirossi.

Baca Juga: Mantap! Moto GP di Indonesia Bakal Berjalan 10 Tahun

Di ruang race control Sirkuit Mandalika, Eddy Saputra selaku Deputy Race Commitee mengungkapkan kondisi trek yang kotor disebabkan karena pembersihan kurang optimal. “Normalnya itu dua pekan sebelum balap, tiap hari harus dilakukan pembersihan. Sepertinya mereka [panitia] agak terlambat,” kata Eddy.

“Karena lokasinya juga dekat dengan pantai, jadi mungkin debu-debu partikelnya masuk ke trek. Intinya satu, kotor, karena ada faktor laut, metode pembersihannya juga lain, harus memakai karpet yang ditarik, [aspal] tidak boleh disikat.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya