SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus Corona (Detik.com)

Solopos.com, BOYOLALI -- Kemunculan klaster piknik membuat dua wilayah RT di Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, terjun ke zona merah risiko Covid-19.

Dua RT tersebut masuk Dusun Gondang, yakni RT 002 dengan jumlah 17 kasus positif dan RT 003 dengan jumlah 16 kasus positif. Sisanya, tiga kasus ada di RT 001.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Total ada 48 orang yang ikut piknik menggunakan bus ke Yogyakarta pada 4 April lalu. Dari jumlah itu ada 36 orang yang positif Covid-19.

Kepala Desa Candi, Ampel, Boyolali, Warsito, mengatakan klaster piknik di Dusun Gondang muncul di tiga RT. "Dari RT 001 yang terpapar tiga orang. RT 002 ada 17 orang, RT 003 sisanya [16 kasus]," katanya kepada wartawan, Kamis (22/4/2021).]

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Pulang Dari Piknik, 35 Warga Boyolali Positif Covid-19

Akibat munculnya klaster piknik ini, masjid, sekolah, dan gereja ditutup untuk umum. Aktivitas masyarakat juga dibatasi. Hal itu masih berlangsung hingga Kamis.

Warsito mengatakan warga yang positif Covid-19 ada yang dirawat di rumah sakit, namun ada juga yang isolasi mandiri di rumah masing-masing. Ia memastikan bantuan logistik untuk warga yang isolasi mandiri sudah disuplai. "Bantuan sudah ada dari Dinsos dan Polres. Tetangga juga aktif [membantu]," lanjut Warsito.

Sementara itu, munculnya kasus Covid-19 dari klaster piknik di Boyolali ini menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Klaster Piknik Karena Warga Tak Patuh

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispermasdesdukcapil) Provinsi Jawa Tengah, Sugeng Riyanto, sampai mendatangi langsung Kantor Desa Candi, Kamis (22/4/2021).

Baca Juga: Muncul Klaster Piknik di Ampel Boyolali, Sekolah dan Tempat Ibadah Ditutup Sementara

Sugeng menilai munculnya klaster piknik karena masyarakat mengabaikan arahan pemerintah dan itu membawa dampak buruk. "Piknik memunculkan kerumunan. Ia tidak tahu apakah orang di sampingnya itu sehat atau tidak," katanya kepada wartawan di sela kunjungannya, Kamis.

Sugeng mendukung langkah penanganan dari pemerintah desa dan kecamatan setempat yang langsung membatasi aktivitas masyarakat guna mencegah persebaran Covid-19.

Baca Juga: 36 Orang Positif Covid-19, Klaster Piknik Boyolali Jadi Sorotan Pemprov Jateng

Ia berharap dari kejadian munculnya klaster piknik di Boyolali ini untuk selanjutnya semua masyarakat bisa mematuhi arahan dari pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan. Termasuk menghindari kerumunan.

"Di Boyolali sampai saat ini kami jumpai zona oranye ada 8 [RT], zona merah ada dua, itu diborong dari Dusun Gondang, Desa Candi. Jadi tidak main-main. Hindari dulu kerumunan karena dampaknya seperti ini," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya