SOLOPOS.COM - Pengunjung sedang mengantre untuk membeli tiket film KKN di Desa Penari. (Ronaa Nisa’us Sholikhah/Solopos.com)

Solopos.com, PONOROGO — Jumlah pengunjung di gedung bioskop Cinepolis Ponorogo City Center (PCC) meningkat tajam sejak penayangan film KKN di Desa Penari. Bahkan, jumlah pengunjung pernah tembus hingga 2.000 orang dalam sehari.

Pengelola gedung bioskop pun berencana memperpanjang penayangan film KKN di Desa Penari setelah melihat antusiasme penonton di Ponorogo cukup tinggi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

‘’Animo masyarakat cukup tinggi karena film ini sudah tertunda dua tahun dan sempat tertunda juga waktu akan tayang awal Februari lalu,’’ kata Asisten Cinema Manager Cinepolis Ponorogo, Edi Siswanto, Senin (16/5/2022).

Film itu mengisahkan tentang enam mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Penari. Serentetan pengalaman horror pun terjadi dan program KKN itu berakhir tragis. Kisah itu diadaptasi dari cerita yang pernah dipopulerkan oleh salah satu akun di Twitter pada 2019. Konon, cerita itu merupakan kisah nyata.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Hebat! Siswi MAN 2 Ponorogo Ini Raih Beasiswa Kuliah di Kanada

Saat awal penayangan KKN di Desa Penari pada 30 April lalu, antusias pengunjung bertahan sampai 4 Mei. Sebab, pada 5 Mei ada film Doctor Strange in the Multiverse of Madness. Para pemudik memanfaatkan waktu untuk menonton film yang bergenre aksi dan fantasi itu. Saat mereka sudah banyak yang balik ke perantauan, peminat film Box Office itu berkurang.

‘’Waktu itu sempat jadwal penayangannya dibagi dengan Doctor Strange dan penjualan tiket KKN di Desa Penari cepat habis,’’ ujarnya.

Meskipun begitu, Edi memprediksi kedua film itu masih bertengger di bioskop sampai akhir Mei. Sebab, melihat antusias masyarakat yang cukup tinggi membuat pihak bioskop harus memanfaatkan peluang besar itu. Padahal, film KKN di Desa Penari jadwalnya berakhir 17 Mei. Namun, melihat antusias pengunjung bakal diperpanjang kembali penayangannya.

Baca Juga: Legenda Golan Mirah di Ponorogo, Warga Desanya Tak Bisa Saling Menikah

‘’Saya mencontoh film Kukira Kau Rumah yang pernah ramai dan tayang sampai sebulan lebih. Kalau jumlah pengunjung menurun, filmnya bakal diturunkan,’’ ungkapnya.

Jumlah pengunjung dalam sehari biasanya hanya 300 orang. Pun, dalam sebulan hanya sampai 3000 sampai 4000 pengunjung. Namun, gegara film KKN di Desa Penari jumlah pengunjung bisa tembus 2000 penonton. Bahkan, pendapatan bioskop setelah diterjang pandemi bisa naik sampai tiga kali lipat dalam sebulan.

‘’Ketepatan ada film bagus dan ditunjang film keluarga. Momennya juga pas waktu Lebaran, banyak pemudik yang ikut menonton,’’ terangnya.

Ternyata, Edi sudah menyiapkan jauh-jauh hari untuk menyambut peak season itu. Mulai dari Sumber Daya Manusia (SDM) sampai produk yang ditawarkan. Pun, kebersihan bioskop juga dijaga karena kemarin ada long weekend lagi. Antusias pengunjung  itu tidak hanya datang dari masyarakat Ponorogo.

‘’Ada yang dari pemudik, misal Jakarta. Tapi masyarakat sekitar Ponorogo juga ada karena di sana belum ada bioskop. Misal Pacitan, Trenggalek, Wonogiri, dan Madiun,’’ pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya