SOLOPOS.COM - Camat Gondangrejo, Rusmanto, (baju bergaris) menutup satu gang di Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar, lantaran adanya peningkatan kasus Covid-19. (Istimewa-Pemcam Gondangrejo)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Salah satu gang perkampungan di Desa Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar, terpaksa diberlakukan lockdown beberapa waktu lalu karena adanya peningkatan persebaran Covid-19 yang cukup signifikan.

Camat Gondangrejo, Rusmanto, membenarkan terdapat peningkatan persebaran Covid-19 di sejumlah desa di wilayahnya yang cukup tinggi, termasuk Selokaton.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengatakan temuan kasus tertinggi terjadi di Desa Selokaton dengan jumlah kasus sebanyak 29 orang, Desa Wonorejo sebanyak 19 kasus, dan Bulurejo sebanyak 12 kasus. Menurutnya, persebaran Covid-19 di Gondangrejo yang cukup tinggi tersebut diakibatkan oleh pemudik.

Baca juga: Terlilit Utang, Karyawan Kafe di Karanganyar Nekat Curi Motor Teman Kerja

“Untuk akhir-akhir ini memang cukup tinggi. Klaster ini karena pendatang atau pemudik semuanya yang menyebar ke anggota keluarga. Jadi peningkatan ini karena klaster keluarga. Untuk di Gondangrejo totalnya sekarang ada 81 kasus Covid-19,” ucap dia kepada Solopos.com, Jumat (18/6/2021).

Temuan Kasus Tinggi

Rusmanto juga menambahkan pihaknya terpaksa me-lockdown salah satu gang perkampungan di Ngangkruk, Selokaton. Hal ini lantaran di tempat tersebut terdapat temuan kasus yang cukup tinggi.

“Satu gang di perkampungan di belakang pemancingan di Ngangkruk kami lockdown dulu sementara karena lumayan banyak yang terpapar. Mereka kami awasi juga,” imbuh dia.

Baca juga: 1 Karyawan Positif Covid-19, Toserba Mitra Karanganyar Ditutup Satpol PP

Terkait langkah selanjutnya, Rusmanto sudah berkoordinasi dengan seluruh kepala desa di Gondangrejo untuk memperketat penerapan prokes. Salah satunya aturan penyelenggaraan hajatan yang sudah diterapkan untuk kembali ke sistem banyu mili tanpa kursi.

“Kami sudah koordinasi dan memantau sistem hajatan yang kami terapkan untuk kembali ke banyu mili. Ini salah satu langkah untuk mengendalikan persebaran sebagai antisipasi,” beber dia.

Baca juga: Terjun ke Sungai dari Jembatan Ringroad Mojosongo, Mahasiswi Sragen Hanyut 8 Km

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya