SOLOPOS.COM - Pemerintah resmi mencabut subsidi minyak goreng curah. Lantas berapa harga minyak goreng hari ini? (Ilustrasi/Solopos dok)

Solopos.com, WONOGIRI — Gara-gara gagal menginput data kartu tanda penduduk (KTP) konsumen, sejumlah pengecer tak memperoleh stok minyak goreng (migor) curah di Pasar Wonogiri. Penggunaan aplikasi Simirah dan Gurih Pasar Curah dinilai tak mengakomodir masyarakat yang gagap teknologi alias Gaptek.

Sebagaimana diketahui, Simirah adalah aplikasi yang digunakan para pengecer mendapat jatah migor curah dari distributor. Aplikasi itu hanya digunakan sekali di awal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selanjutnya, mereka menggunakan Gurih Pasar Curah untuk menyetor KTP pembeli. Lalu mendapat distribusi migor curah.

Salah seorang pengecer lainnya di Pasar Kota Wonogiri, Marmi, mengaku kesulitan menyetor KTP pelanggannya di aplikasi Gurih Pasar Curah. Marmi mengeluhkan cara menyetor KTP ke aplikasi.

Ia bercerita, aplikasi itu digunakan sejak pertengahan Mei lalu. Ia berhasil menginput 45 KTP. Tapi jumlah itu tak cukup karena ia harus mencari 45 KTP lainnya guna mendapat distribusi 10 jeriken lagi. Alhasil, ia hanya memperoleh jatah migor curah selama dua tahapan. Setelah itu ia berhenti dijatah migor curah.

Baca Juga: Tak Ada Antrean Minyak Goreng Curah di Pasar Wonogiri, Stok Aman?

“Terkadang saya iri karena toko sebelah dijatah terus. Tapi saya enggak bisa. Daripada ribet, sekarang saya membeli migor curah loperan dari luar. Bukan dari distributor,” katanya, Jumat (17/6/2022).

Berbeda dengan Marmi, salah satu pengecer migor curah yang ditunjuk distributor, Iskandar, mengaku setiap hari harus menginput 90-100 KTP milik pembeli migor curah. Cara itu harus dilakukan agar ia mendapat 10 jeriken migor curah. Masing-masing jeriken berisi 18 liter.

Pembeli migor curah yang datang ke lapaknya di Pasar Wonogiri Kota diminta menunjukkan KTP. Ia lalu memfoto KTP sebelum menginput saat sore hari atau saat waktu luang.

Baca Juga: Distribusi BLT Minyak Goreng Wonogiri Belum Jelas

Penyetoran KTP hanya sekali. Iskandar yang memegang data KTP di telepon genggamnya cukup membuka galeri lalu menginput identitas KTP ke aplikasi Gurih Pasar Curah saat memerlukannya.

“Kalau sudah terkumpul 90 KTP di aplikasi, saya lapor ke distributornya agar segera dikirimi 10 jeriken. Tapi tergantung ketersediaan stoknya. Kadang-kadang hanya lima atau enam jeriken,” kata dia saat ditemui di Pasar Kota Wonogiri, Jumat (17/6/2022).

Cara seperti itu dianggap sah. Jika pelanggan harus dimintai foto KTP setiap hari, Iskandar takut pembelinya komplain karena ribet. Terlebih, maksimal pembelian hanya dua liter per KTP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya