SOLOPOS.COM - Ilustrasi pegawai. (Freepik)

Solopos.com, WONOGIRI – Sejumlah ASN di Wonogiri menyatakan keberatan terkait usulan pemotongan gaji hingga 50% oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Kebijakan itu dinilai membuat kehidupan ASN makin sulit untuk berjuang menghadapi pandemi Covid-19.

Mereka mengaku masih bingung dengan maksud pemotongan gaji itu. Apakah yang dipotong gaji atau pendapatan di luar gaji.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pendapatan di luar gaji itu misalnya tambahan penghasilan pegawai (TPP), honorarium, uang lembur hingga biaya perjalanan dinas.

Meski demikian, wacana pemotongan gaji sebanyak 50% bagi ASN dinilai memberatkan. Sebab, kondisi ekonomi yang sulit juga dirasakan semua elemen masyarakat termasuk ASN.

Kabar Baik! Golongan Ini Dapat Listrik Gratis Selama 6 Bulan dari PLN

“PNS/ASN bukan Iron Man. Bukan Batman. Manusia biasa yang juga butuh hidup menghidupi keluarga serta bekerja melayani masyarakat dengan risiko yang tak terduga,” kata salah satu ASN di Wonogiri yang dihubungi Solopos.com, Jumat (1/5/2020).

Ia berharap, alih-alih memotong pendapatan ASN, pemerintah semestinya memberikan dukungan dengan restrukturisasi kredit di bank untuk melonggarkan kemampuan finansial. Sebab, kebijakan restrukturisasi kredit yang dikeluarkan tidak sepenuhnya bekerja sesuai harapan.

“Satu sisi pemerintah memberi stimulan pada lembaga keuangan. Satu sisi syarat pada debitur dalam pengajuan kaya setengah-setengah atau bahkan sulit. Dan banyak mungkin ASN ini sudah memasukkan pendapatan mereka ke bank sebagai angsuran,” ujar dia.

Skema Pemotongan

Keberatan tentang pemotongan gaji ASN juga disampaikan seorang PNS golongan III di Kabupaten Wonogiri. Ia mengaku meski tak ada angsuran di bank, kebijakan pemotongan pendapatan 50% baginya terasa menjadi sangat besar. Sebagai contoh, jika pendapatannya Rp3 juta, maka berarti ia akan dipotong Rp1,5 juta.

Namun, lain cerita bagi ASN yang memiliki tanggungan utang sehingga yang dipotong adalah pendapatan setelah dipotong angsuran. Nominal yang dipotong lebih kecil, tapi sama-sama memberatkan.

“Saya bayangkan yang ada utang di bank dan tiap bulan misal dia cuma terima gaji Rp500.000 apa enggak kasihan? Sebab, biasanya ASN kan banyak yang utang di bank. Nanti bayarnya pas gajian sudah dipotong,” ujar dia.

Kisah Mbah Minto Klaten Viral di Medsos: Awalnya Dibayar Rp20.000 per Vlog

Ia berharap semua program terkait refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 juga diketahui masyarakat. Sebab, dampak Covid-19 dirasakan semua elemen masyarakat termasuk ASN dan pegawai pemerintahan.

“Dana Pemkab di Wonogiri khususnya, full semua untuk Covid-19. Kecuali anggaran untuk gaji dan pelayanan publik. Di beberapa daerah lain juga melakukan hal yang sama, refocusing anggaran mereka. Nah itu mestinya masyarakat juga harus tahu. Mereka mengira pemerintah diam saja,” ujar dia.

Resep Kaki Naga Nyummy untuk Buka Puasa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya