SOLOPOS.COM - Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan pers, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022). ANTARA/Syaiful Hakim

Solopos.com, JAKARTA — Gubernur Ganjar Pranowo kini menjadi politikus terpopuler PDIP untuk menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Namanya selalu berada di tiga besar calon presiden yang paling diinginkan responden lembaga survei menuju Pilpres 2024.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, meskipun terpopuler tidak ada garansi Ganjar bakal diusung PDIP ke Pilpres 2024 seperti halnya dulu Jokowi di Pilpres 2014.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, PDIP bukan tipe partai yang memilih calon presiden berdasarkan popularitas dan figur seseorang.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Kunjungi CFD Solo, Ini Momen Ganjar Pranowo Menari Bersama Warga

Menurutnya, PDIP tidak akan memanfaatkan teori efek ekor jas atau coacktail effect untuk menentukan kandidat pada Pilpres 2024.

“PDIP bukan tipe partai yang menggunakan jalan pintas dengan menggunakan teori efek ekor jas dalam menentukan kandidat,” kata Hasto Kristiyanto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022).

Hasto menyatakan PDIP memiliki strategi yang mendasar melalui pengkaderan dan bukan hanya popularitas. “Kalau bagi kami, rekrutmen harus tumbuh dari bawah, kaderisasi, dan kepemimpinan melalui sekolah partai ini,” kata Hasto seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Baca Juga: 3 Kriteria Capres PDIP di Pilpres 2024, Kader Jateng Dilirik?

Ia menuturkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi pusat untuk menentukan siapa yang akan dipilih pada Pilpres 2024.

Hasto mengingatkan Megawati memiliki perhatian bahwa organisasi itu harus dibangun dari bawah.

“Itu jauh lebih penting daripada popularitas diri,” jelas Hasto.

Baca Juga: Sentil Jokowi, Megawati: Yang Masih Bicara Koalisi, Out!

Sebelum adanya keputusan Ketua Umum Megawati mengenai Pemilu 2024, lanjut Hasto, PDIP terus melakukan konsolidasi dan bergerak ke bawah.

Dia mengharapkan pada waktunya nanti gerakan organisasi semakin efektif.

“Semua apa yang menjadi harapan rakyat bisa ditangkap dan diformulasikan menjadi kebijakan politik. Itulah yang menjadi jurus politik PDI Perjuangan di dalam memenangkan pemilu,” kata Hasto.

Baca Juga: Ultah Ke-61, Jokowi Berikan Potongan Tumpeng kepada Megawati

Oleh karena itu, ulang dia, PDIP tidak akan menggunakan efek ekor jas dalam menentukan kandidat pada Pilpres 2024.

Cocktail effect itu diharapkan muncul dari rakyat. Rakyat itu sebetulnya pemimpin dari segala pemimpin,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya