SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, melayani pertanyaan awak media saat meninjau banjir rob di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Senin (23/5/2022). (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, rupanya tak ingin memperpanjang kontroversi dari elite partainya, PDIP, yang menyebut dirinya kemlinthi, yang sering diartikan sebagai sosok yang banyak gaya dan sok pintar. Ia bahkan menyebut sosok yang menyebut dirinya kemlinthi merupakan sahabat dekatnya.

Hal itu disampaikan Ganjar guna menanggapi pernyataan anggota DPR dari Fraksi PDIP, Trimedya Panjaitan, yang menyebut dirinya kemlinthi karena terlalu berambisi menjadi capres dan tidak menghargai Megawati Soekarnoputri, selaku Ketua Umum PDIP.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Beliau [Trimedya Panjaitan] sahabat saya, jadi kritiknya bagian dari cara dia mengingatkan seorang kawan. Ya menjadi koreksi kita untuk kita perbaiki,” ujar Ganjar di kantornya, Kamis (2/6/2022).

Ganjar juga membantah jika dirinya dianggap tidak menghormati Megawati. Ia menyatakan urusan capres pada Pilpres 2024 sepenuhnya merupakan hak prerogatif Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP.

Ekspedisi Mudik 2024

“Saya menghormati lah. Itu kan urusan copras capres to itu. Capres itu di PDIP sudah jelas, itu urusannya ketua umum. Urusannya Bu Mega,” kata Ganjar.

Baca juga: Disebut Kemlinthi oleh Elite PDIP, Ini Tanggapan Ganjar Pranowo

Ganjar menegaskan, dirinya hanya fokus melaksanakan tugasnya sebagai Gubernur Jawa Tengah. Banyak persoalan yang harus segera ia selesaikan. “Saya tak nyambut gawe [bekerja] ngurusi rob, ngurusi minyak goreng dulu,” tegasnya.

Prestasi

Disinggung terkait kritik pedas Trimedya yang menyebutnya tak memiliki prestasi selama dua periode menjabat gubernur Jateng, Ganjar menanggapi santai. Ia bahkan mengatakan bahwa kritik dari Trimedya jadi vitamin buatnya.

“Ya ndak papa [disebut tidak berprestasi]. Kalau kritik dari kolega buat saya itu vitamin untuk memperbaiki dan koreksi,” jelasnya.

Baca juga: Makin Panas! Elite PDIP Sebut Ganjar Pranowo Kemlinthi

Ganjar juga tidak menanggapi serius spekulasi-spekulasi yang beredar di lapangan. Termasuk ketika ada isu bahwa PPP akan menampung Ganjar jika tak dicalonkan dari PDIP. “Halah, aku ki PDI Perjuangan,” tegas Ganjar.

Diberitakan sebelumnya, Trimedya menyebut manuver Ganjar menjelang Pilpres 2024 sudah kelewat batas. Bahkan, dalam istilah masyarakat Jawa, Ganjar bisa disebut kemlinthi, yang diartikan sok atau congkak.

“Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan struktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kab/kota, itu baru,” ujar Trimedya.

Baca juga: Elektabilitas Belum Beranjak, Puan Maharani Disarankan Jadi Negarawan

Manuver Ganjar, menurut Trimedya, dilihat dari kegiatannya yang kerap berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia mulai dari Sumatra Utara (Sumut), Makassar, hingga Papua. Trimedya menekankan Ganjar sebagai salah satu kader yang tergolong lama seharusnya paham karakter PDIP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. “Dan bagi saya sebagai kader PDI Perjuangan, Ganjar tidak menghargai Ibu (Megawati),” ujar Trimedya, seperti dikuti dari Bisnis.com, Kamis (2/6/2022).

Trimedya kemudian mempertanyakan kinerja Ganjar selama menjabat Gubernur Jateng. Ia juga membandingkan prestasi Ganjar yang masih jauh di bawah Ketua DPR, Puan Maharani. “Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi gubernur selain main di medsos apa kinerjanya?” ujar Trimedya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya