SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menghadiri rakernas Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di Hotel Alila Solo, Kamis (14/7/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan kekosongan kuota SMA/SMK negeri yang tak terisi saat Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2022/2023 diprioritaskan untuk anak dari keluarga tak mampu.

Hal itu disampaikan Ganjar seusai acara Rakernas Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di Hotel Alila Solo, Kamis (14/7/2022). Dijelaskan dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, mengenai kebijakan tersebut, Ganjar sebenarnya sudah mengingatkan ke daerah sejak awal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Yang kurang murid bisa kita isi ya. Makanya dulu kita ingatkan di beberapa daerah melakukan itu tetapi hanya sedikit kok, tidak terlalu banyak,” ujar Ganjar.

Diinformasikan bahwa jumlah lulusan SMP/MTS di Jateng pada 2022 mencapai 522.295 orang. Sedangkan daya tampung SMA/SMK negeri pada PPDB Jateng 2022/2023 mencapai 217.745 orang.

Di sisi lain, jumlah peserta didik baru yang diterima 216.107 orang atau 99,25 persen dari daya tampung. Artinya ada kekosongan kuota untuk 1.638 peserta didik.

Baca Juga: Sempat Hilang Misterius, Begini Nasib Puluhan Pendaftar SMKN 9 Solo

Ganjar mengatakan sisa kuota tersebut diisi untuk siswa dari keluarga tak mampu. “Kita kalau yang kosong-kosong itu kita prioritaskan untuk, maaf, yang tidak mampu. Kalau mereka keluarga miskin kita prioritaskan,” ujarnya.

Opsi Sekolah Swasta

Di sisi lain, Ganjar mengatakan opsi sekolah swasta juga mesti dipertimbangkan para orang tua siswa yang mampu pada PPDB SMA/SMK Jateng tahun ini. Alasannya, kuota SMA dan SMK negeri memang tidak bisa menampung seluruh lulusan SMP.

“Banyak juga sekolah swasta, apalagi yang di kota juga bagus-bagus, itu bisa diisi karena memang semua tidak bisa tertampung di sekolah negeri,” katanya.

Baca Juga: Kelas Virtual SMAN 2 Pasar Kliwon Solo Terpenuhi, Kapan Mulai Belajar?

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Uswatun Khasanah, mengatakan masih ada waktu sebelum kegiatan belajar mengajar di sekolah dimulai pada 18 Juli mendatang untuk mengisi kekosongan kuota tersebut.

Saat ini, kata Uswatun, sudah 99 persen terpenuhi dari total 217.000-an kuota atau daya tampung sekolah. “Sisanya hari ini sudah dikeluarkan surat edaran pemenuhan sekolah kepada pemangku wilayah,” kata Uswatun.

Imbauan juga disampaikan agar pemenuhan diprioritaskan bagi siswa dari keluarga tidak mampu. “Sekolah yang tidak terpenuhi sedikit sekali, sekitar 0,75% dan itu di pinggiran semuanya. Dalam waktu lima hari ke depan insyaallah semua nanti terpenuhi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya