SOLOPOS.COM - Manajer keuangan Lurik Rachmad, Lissa Ratna Dewi W., menunjukkan salah satu motif Lurik Ganjar yang dibikin di Lurik Rachmad saat digelar pameran di halaman Gedung Wanita Klaten, Senin (21/11/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENPerajin lurik asal Kecamatan Pedan membikin kain tenun dan diberi nama Lurik Ganjar. Merek itu disematkan perajin setelah mendapatkan izin dari Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo.

Lurik Ganjar itu dibikin salah satu tempat usaha lurik bernama Lurik Rachmad (CV Warisan Multi Tenun) yang beralamat di jalan Pedan-Cawas, tepatnya Desa Beji, Kecamatan Pedan. Ada 20 motif Lurik Ganjar yang dibikin di tempat usaha tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Manajer Keuangan Lurik Rachmad, Lissa Ratna Dewi W., menceritakan pemberian nama itu lantaran orang nomor satu di Jateng tersebut kerap membeli kain lurik di Lurik Rachmad. Ganjar kerap menghubungi pengelola usaha tenun lurik soal motif baru yang dikeluarkan.

“Setiap tiga bulan sekali kami ciptakan motif baru,” kata Lissa saat ditemui di sela kegiatan pameran yang digelar di halaman Gedung Wanita Klaten, Senin (21/11/2022).

Lantaran sering berbelanja tenun lurik di Lurik Rachmad, Lissa lantas memberanikan diri meminta izin ke Ganjar menggunakan namanya sebagai merek motif tenun lurik.

Baca Juga: Ikuti Perkembangan Zaman Jadi Kunci Sukses Usaha Tas Rajut di Kaligawe Klaten

“Kami minta izin ke Pak Ganjar kalau dinamakan Lurik Ganjar gimana? Kemudian dijawab ya ra papa [ya tidak apa-apa], pakai saja namaku buat brand-mu. Itu minta izinnya sekitar setahun lalu,” kata Lissa.

Setelah itu, beberapa tenun lurik yang diproduksi di Lurik Rachmad diberi nama Lurik Ganjar. Ada 20 jenis Lurik Ganjar yang sudah diproduksi. Seperti Lurik Ganjar Harmoni, Lurik Ganjar Kemuliaan, Lurik Ganjar Borobudur, Lurik Ganjar Prambanan, dan lain-lain.

Harga satu potong kain lurik itu bervariasi, tergantung bahan hingga kerumitan motif dari mulai berbahan katun Rp400.000 per potong hingga berbahan sutra bisa mencapai Rp3 juta per potong.

“Dengan pemberian nama itu sangat mendongkrak. Setiap kali ada yang tahu kalau lurik yang dipajang itu dikenakan Pak Ganjar, pasti banyak yang beli,” kata dia.

Baca Juga: Payung Juwiring & Putaran Miring Gerabah Melikan Jadi Warisan Budaya Nasional

Dia mencontohkan seperti saat pameran di halaman Gedung Wanita Klaten yang digelar dalam rangka menyambut tim pelaksana verifikasi lapangan dan evaluasi 10 program pokok PKK tingkat Provinsi Jateng 2022. Para tamu berdatangan memborong Lurik Ganjar.

Lissa menjelaskan produk tenun lurik di Lurik Rachmad dibikin menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Ada 35 karyawan yang terlibat dalam proses pembuatan kain lurik di tempat tersebut.

“Lurik kami menggunakan benang yang orisinal. Keunggulannya, tenun kami tidak kusut, tidak bladus, dan berkualitas ekspor,” kata dia.

Sebagai informasi Lurik Rachmad merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri kain tenun nusantara di Kecamatan Pedan. Usaha itu awalnya digeluti R. Rachmad yang dikenal sebagai maestro lurik Pedan. Usaha itu kini diteruskan putra R. Rachmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya