SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berdialog dengan para nakes di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, Sabtu (12/6/2021). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta semua Bupati dan Wali Kota meningkatkan tracing contact dan tes swab PCR untuk mengetahui persebaran Covid-19. Ganjar meminta bupati dan wali kota tidak perlu takut mendapat citra negatif karena jumlah kasus positif Covid-19 terus meningkat.

“Saya sudah berkoordinasi dengan semua wali kota dan bupati. Pemerintah daerah kita minta menambah tracing contact. Jangan takut soal citra. Semakin banyak testing, justru saya acungi jempol. Kalau jadi omongan warga karena kasusnya tertinggi, tidak apa-apa karena testing-nya juga tinggi. Daripada [jumlah kasus Covid-19] rendah, tapi tidak pernah dites, malah bahaya,” tegas Ganjar saat berkunjung ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, Sabtu (12/6/2021).

Promosi Siap Mengakselerasi Talenta Muda, Pegadaian Lantik Pengurus BUMN Muda Pegadaian

Adapun bed occupancy ratio (BOR) pada ruang ICU di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro hingga Sabtu cukup tinggi yakni 94%. Dari 17 tempat tidur yang tersedia, 16 tempat tidur di antaranya sudah terisi. Rencananya, ada penambahan dua tempat tidur di ruang ICU yang dilengkapi perlengkapan hemodialisa (HD) untuk pasien yang ingin cuci darah.

Baca Juga: Siap-Siap, 19 Bangunan Liar di Tepi Jalan Solo-Purwodadi Bakal Ditertibkan

Sementara BOR pada ruang isolasi biasa mencapai 66%. Dari 91 tempat tidur yang tersedia, 60 di antaranya sudah terisi pasien Covid-19. “Saya sudah perintahkan untuk menambah tempat tidur baik di ruang isolasi atau ICU. Jadi kalau terjadi outbreak dan butuh pengendalian ekstra, maka kita sudah siaga,” terang Ganjar.

Varian Baru Covid-19

Ganjar juga mewanti-wanti warga mewaspadai varian baru Covid-19. Dia belum mengetahui apakah peningkatan jumlah positif Covid-19 akhir-akhir ini merupakan bagian dari varian baru B.1617.2 yang sudah ditemukan di Cilacap.

“Waspadai varian baru. Jangan sepelekan. Karena peningkatan [kasus] yang cukup tinggi itu rasa-rasanya itu varian baru. Tapi kita belum tahu itu, maka masyarakat perlu waspada,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Ganjar Pranowo, berdialog dengan sejumlah tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi garda terdepan penanganan pasien Covid-19 di Sragen. Kepada para nakes, Ganjar meminta mereka tetap semangat dalam bekerja.

Baca Juga: Kasus Corona Memuncak, Bupati Sragen akan Keluarkan Instruksi Penanganan Covid-19

“Di Kudus, warga panik karena begitu mereka tiba di RS, dijawab petugas sudah penuh. Jangan sampai itu terjadi di Sragen. Kita perlu siapkan formulanya. Begitu terjadi full, harus tahu pasien ini mau dilimpahkan ke mana? RS swasta mana yang siap. Gak bisa ditolak. Kalau memang pasien itu tidak bergejala, tidak usah dirawat, langsung saja dibawa ke ruang isolasi terpusat di Technopark,” papar Ganjar.

Direktur RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, dr. Didik Haryanto, mengatakan kapasitas ruang isolasi biasa sudah ditambah 11 tempat tidur per Jumat (11/6/2021). Sebelumnya, di ruang isolasi biasa terdapat 80 tempat tidur, kini menjadi 91 tempat tidur.

“Sebelumnya kasus tertinggi terjadi pada Desember-Januari. Kemudian menurun sampai Maret. Mulai April, kasusnya naik pelan-pelan. Lalu dalam dua pekan ini, agak meningkat lagi,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya