SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menegur warga yang masih makan di warung makan di Kota Semarang saat pelaksanaan hari pertama PPKM Darurat, Sabtu (3/7/2021). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengeluhkan banyaknya masyarakat yang masih abai dengan kebijakan pemerintah terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang mulai diterapkan hari ini, Sabtu (3/7/2021).

Hal itu terbukti dengan masih banyaknya masyarakat yang abai dengan aturan PPKM Darurat dan melakukan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ganjar menyampaikan hal ini seusai berkeliling di Kota Semarang pada Sabtu pagi atau hari pertama penerapan PPKM Darurat. Ia masih menemukan banyak warga yang belum tertib, terutama di pasar-pasar dan warung makan.

Baca juga: PPKM Darurat Digelar, Polda Jateng Tutup 67 Titik Perbatasan

Ia pun menilai perlu adanya tindakan yang lebih masif guna mengedukasi warga terkait situasi kedaruratan saat ini.

“Pagi ini saya melihat pelaksanaan PPKM Darurat yang pertama. Rasanya belum ada perubahan apa pun, khususnya kalau kita melihat di sekitar keramaian yang hari ini masih berjalan. Tentunya pasar. Jadi di pasar saya harus kembali teriak-teriak untuk menertibkan. Kepala Pasar harus menyiapkan tim jaga untuk menyampaikan itu kepada masyarakat. Kalau perlu dibuat jadwal karena ketentuannya hanya 50%,” ujar Ganjar saat meninjau penerapan PPKM Darurat di Pasar Gayamsari dan Pasar Kemryeng Penggaron, Kota Semarang, Sabtu pagi.

Ganjar juga melihat masih banyak warung makan yang melayani pembeli di tempat tanpa menerapkan jaga jarak. Padahal sesuai aturan PPKM Darurat yang diterapkan mulai 3-20 Juli, warung makan dilarang melayani pembeli di tempat dan hanya diizinkan melayani pesan antar.

Baca juga: Epidemiolog Undip Sebut Sudah 150 Orang Terpapar Varian Delta

Ganjar Evaluasi PPKM Darurat

Melihat hal itu, ia pun sempat berhenti dan berulang kali mengingatkan warga. “Ayo yang di warung bisa segera pulang. Pemilik [warung] mohon izin ya, tidak boleh ada yang makan di tempat, kalau dibungkus boleh. Daripada nanti didatangi Satpol PP dan ditutup warungnya,” teriak Ganjar ke pemilik warung.

Melihat situasi itu, Ganjar pun menyimpulkan jika pelaksanaan PPKM Darurat masih belum bisa mengubah perilaku masyarakat. Ia pun akan melihat perkembangan selama dua hari ke depan untuk menjadi bahan evaluasi mengingat PPKM Darurat masih akan diberlakukan hingga 20 Juli nanti.

“Kalau saya simpulkan sampai pagi ini belum ada perubahan berarti. Maka kita harus lakukan tindakan yang lebih masif lagi untuk mengedukasi warga. Kita akan evaluasi [pelaksanaan] dua hari ini, Sabtu-Minggu. Kalau mobilitas masyarakat masih tinggi seperti ini, apalagi ini hari Sabtu, rasanya penyekatan penting untuk dilakukan. Paralel dengan itu sosialisasi musti jalan,” ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya