SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat menerima kunjungan Presiden Direktur Solopos Media Group, Arif Budisusilo, di kediamannya, Puri Gedeh, Kota Semarang, Jumat (28/1/2022). (Solopos.com-Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, memberikan apresiasi terhadap program Literasi Keberagaman melalui jurnalisme yang diterapkan Solopos Institute ke sekolah-sekolah di Soloraya. Orang nomor satu di jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng itu bahkan berharap program tersebut direplikasi ke seluruh SMA dan SMK di Jateng.

Ganjar menyampaikan apresiasinya pada program tersebut saat menerima tim Program Literasi Keberagaman Solopos Institute di rumah dinasnya Puri Gedeh, Semarang, Jumat (28/1/2022). Tim Solopos dipimpin Presiden Direktur Solopos Media Group, Arif Budisusilo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ganjar menekankan kepada sekolah yang berada di bawah Pemprov Jateng untuk mengembangkan karakter siswa yang menghargai perbedaan. Hal itu sesuai dengan program dia untuk mengutamakan pengembangan sumber daya manusia.

Baca juga: Tokoh Ini Bicara Pentingnya Pendidikan Literasi Keberagaman Diperluas ke Sekolah

Ganjar menambahkan gerakan literasi keberagaman sangat penting diaplikasikan di dunia pendidikan. Apalagi kalau model program ini bisa didesain secara menarik, bukan sekadar ceramah di kelas. Nilai-nilai keberagaman akan efektif dibanding dengan model konvensional. “Saya minta sekolah dibuat menyenangkan siswa,” ujar Ganjar.

Pada forum ini salah satu tim penulis modul literasi keberagaman Syifaul Arifin menyampaikan perkembangan program Internalisasi Literasi Keberagaman melalui Jurnalisme untuk Guru dan Siswa SMA/SMK di Soloraya. Sekolah tersebut adalah SMAN 3 Solo, SMAN 4 Solo, SMKN 2 Klaten, SMAN 1 Cawas, SMAN 1 Sukoharjo, SMKN 3 Sukoharjo, SMKN Ngargoyoso dan SMAN Kerjo.

Kepada Ganjar, Syifaul menjelaskan program yang telah dimulai sejak 3 Agustus 2020 ini dimulai dengan penyusunan modul literasi keberagaman. Modul ini yang menjadi pegangan workshop. Menggunakan modul itu, Solopos melatih 32 guru dari delapan sekolah untuk menjadi trainer workshop literasi keberagaman. Ada 200 siswa dan 150 guru yang menjadi peserta workshop. Guru dan siswa ini kemudian membuat karya jurnalistik baik dalam bentuk tulisan maupun video yang memanfaatkan platform media cetak, elektronik, maupun media sosial. Kesemuanya bertema keberagaman.

Baca juga: Solopos Institute Luncurkan Program Literasi Keberagaman untuk Sekolah

Berdasarkan pre-test dan post-test serta wawancara dengan peserta, hasilnya menggembirakan. Baik siswa dan guru terbangun kesadaran baru tentang nilai-nilai keberagaman, toleransi, dan perdamaian.

Puncak program tersebut adalah Festival Literasi Keberagaman pada 17 Februari 2022. Karya siswa dan guru akan dipamerkan sekaligus digelar talkshow tentang literasi keberagaman bersama komika Sakdiyah Ma’ruf dan narasumber lain. Ganjar Pranowo direncanakan mengukuhkan delapan sekolah keberagaman yang terlibat dalam program itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya