SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dijumpai wartawan seusai menggelar rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (7/9/2020). (Istimewa/Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, belum berencana mengambil langkah PSBB untuk menangani Covid-19 seperti yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Orang nomor satu di Jawa Tengah itu berdalih masih berupaya menerapkan penegakan hukum dan sosialisasi terkait protokol kesehatan.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

"Belum, kami belum berencana mengambil itu (PSBB)," kata Ganjar, Kamis (10/9/2020).

Ganjar mengatakan saat ini masih berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat agar tertib dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Ekspedisi Mudik 2024

Awas! Razia Masker di Solo Dimulai Sore Ini, Melanggar Dihukum Bersihkan Sungai 

Selain itu, pihaknya juga mengambil langkah tegas berupa penegakan hukum jika ada yang melanggar protokol kesehatan itu.

“Kita butuh dukungan dari masyarakat untuk itu. Makanya, penegakan hukum mulai kami lakukan serentak sejak 25 Agustus sampai akhir September nanti. Tentu, ini bisa diperpanjang masanya kalau diperlukan,” tuturnya.

Penegakan hukum, lanjut Ganjar sangat penting dilakukan untuk mendorong sosialisasi. Gerakan penegakan hukum itu harus dilakukan secara masif, termasuk di zona merah.

Meski demikian upaya ini bisa dikatakan belum berjalan optimal. Terbukti, dengan masih banyaknya warga yang mengabaikan protokol kesehatan dengan tidak menjaga jarak, seperti saat pendaftaran paslon pada Pilwalkot Semarang 2020 di Hotel Patra, Kota Semarang, beberapa hari lalu.

“Daerah Jawa Tengah yang sekarang zona merah Kota Semarang. Yang lain masih bisa kami kendalikan. Tapi, tidak boleh abai karena semua harus disiplin. Maka, penegakan hukum inilah yang kita minta dilakukan agar masyarakat mengerti dan memahami,” terangnya.

Jakarta PSBB Lagi! 11 Sektor Ini Tetap Beroperasi... 

Tes Masif

Selain itu, Ganjar juga berupaya menggencarkan tes secara masif di kabupaten/kota se-Jateng. Dengan tes masif itu, maka jumlah kasus positif Covid-19 akan semakin terdata.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia atau WHO per 22 Agustus 2020, Jateng baru melakukan 1.925 tes PCR per hari. Jumlah ini masih jauh di bawah standar WHO yang menetapkan 5.000 tes PCR setiap harinya.

Ganjar menambahkan untuk saat ini pihaknya belum akan mengambil tindakan ekstrem dalam penanganan Covid-19, seperti memberlakukan PSBB di Jateng.

“Kami belum akan mengambil langkah ekstrem. Tapi, kalau meningkat terus karena ketidakdisiplinan, bisa saja kami mengambil tindakan lebih,” tuturnya.

OTW Rumah Sakit, Pasien Covid-19 Malah Diperkosa Sopir Ambulans 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya