SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dijumpai wartawan seusai menggelar rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (7/9/2020). (Istimewa/Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, memastikan kapasitas tempat tidur atau bed isolasi rumah sakit untuk pasien Covid-19 masih aman.

Menurut orang nomor satu di jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng itu hingga kini bed isolasi yang terpakai baru 40,5% dari total kapasitas yang disediakan.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Ganjar menjelaskan data per 10 September 2020, pukul 08.00 WIB, dari total 3.343 bed isolasi yang disediakan, hingga kini baru terpakai 1.355 tempat tidur. Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah tempat untuk menampung pasien Covid-19 jika kapasitas rumah sakit sudah penuh.

Dory Harsa Nikah Lagi, Ini Kata Mantan Istri

Ekspedisi Mudik 2024

“Seumpama kita nyiapin [Asrama Haji] Donohudan, belum kepakai. Bank Jateng lama yang di kawasan Kota Lama juga sudah kita siapkan. Sama sekali enggak kepakai,” tutur Ganjar di rumah dinasnya, Sabtu (12/9/2020).

Ganjar juga mengaku akan menyiagakan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno di Solo sebagai tempat khusus perawatan pasien Covid-19 di Jateng.

“Termasuk kalau rumah sakitnya kurang kami menyiapkan RS Bung Karno Solo. Itu mau kita khususkan. Tapi, sampai hari ini juga belum dan itu masih standby, masih kosong. Sebenarnya kita lebih banyak siaga,” ujarnya.

Disiplin

Meski demikian, Ganjar tak berharap kekosongan tempat atau bed isolasi untuk pasien Covid-19 di Jateng sampai penuh. Hal itu juga bukan alasan pihaknya untuk melonggarkan protokol kesehatan.

Update Covid-19 Soloraya: Tembus 3.166 Kasus, Boyolali Tertinggi Sumbang 677 Kasus

“Itu tidak berarti kita harus tidak disiplin hlo, jangan hlo! Jangan sampai kita tidak disiplin. Mentang-mentang masih ada terus mau dipenuhi. Lebih baik dikosongin,” tegasnya.

Ganjar berharap, upaya pengosongan ini juga dapat dilakukan bersama-sama. Salah satunya dengan penegakan hukum yang telah dimulainya sejak 25 Agustus 2020 lalu.

“Ketika kita sudah bisa mengontrol diri dengan jaga jarak protokolnya diikuti, itulah sebenarnya adaptasi kebiasaan barunya sudah jalan. Maka sebenarnya kita tinggal melakukan improvement, perbaikan sedikit lagi dengan mencari cara untuk kontrol. Sekarang yang dibutuhkan adalah patroli,” tutur Ganjar.

Joko Widodo Masuk Tim Pemenangan Gibran-Teguh di Pilkada Solo 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya