SOLOPOS.COM - Ilustrasi keluarga (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Gangguan jaringan server menyebabkan proses pengiriman data program Pendataan Keluarga (PK) 2021 di Kabupaten Karanganyar terhambat.

Hingga Rabu (21/4/2021), jumlah data yang disetorkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar ke pusat data program Pendataan Keluarga (PK) baru mencapai 25 persen atau sekitar 75.000 data keluarga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Karanganyar, Agam Bintoro, mengatakan Pendataan Keluarga 2021 merupakan salah satu dari tiga program yang sedang dijalankan pihaknya.

Baca juga: Butuh 5 Jam, Begini Proses Evakuasi 2 Truk Molen Kecelakaan Di Ngargoyoso Karanganyar

Menurutnya, belum maksimalnya pengiriman data yang baru mencapai 25 persen lantaran kesalahan teknis jaringan server yang mengalami gangguan.

Agam menjelaskan perkembangan pendataan di lapangan sudah berjalan sesuai rencana.

“Total target jumlah keluarga yang harus kami data itu sebanyak 302.000 keluarga. Tapi memang saat ini baru 25 persen atau sekitar 75.000 keluarga. Masalahnya server yang masih gangguan. Jadi kami mau memasukkan data itu gagal terus dan susah membukanya,” jelas Agam kepada Solopos.com, Rabu.

Baca juga: 9 SMP di Karanganyar Gelar US Luring, Bupati Tegaskan Ketentuan Penting Ini

Lebih lanjut, Agam menguraikan proses pendataan berlangsung mulai Kamis (1/4/2021) dan ditargetkan selesai pada Selasa (31/5/2021) atau akhir Mei 2021.

Namun dia meyakini para kader di masing-masing wilayah dapat menyelesaikan proses pendataan keluarga 2021 lebih cepat dibandingkan jadwal yang ditentukan.

“Nanti targetnya masih lama akhir Mei 2021. Tapi kami harapkan bisa selesai lebih awal dibandingkan target yang ditentukan,” imbuh dia.

Basis Data Peningkatan Kesejahteraan Keluarga

Selain mendata PK 2021, lanjut dia, dua program lainnya yang dijalankan DP3AKB Karanganyar adalah intervensi potensi stunting atau kekerdilan di Karanganyar dan penerapan pemasangan dan sosialisasi alat kontrasepsi mantap di Karanganyar.

Dikutip dari situs bkkbn.go.id, pendataan keluarga dilakukan untuk basis data sebagai dasar bagi pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan peningkatan dan pemerataan pembangunan serta kesejahteraan keluarga.

“Pembangunan dimulai dari perencanaan yang baik, dan perencanaan berdasarkan data yang akurat. Pendataan Keluarga tahun 2021 menghasilkan data mikro keluarga secara by name by address sebagai penyediaan data atau dasar dalam perencanaan dan pemerataan pembangunan,” kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)BKKBN, Hasto Wardoyo, Kamis (1/4/2021), pada laman tersebut.

Baca juga: Pengunjung Wisata di Karanganyar Minim, Ini yang Dilakukan Pengelola

Hasto menjelaskan pendataan keluarga dilakukan serentak setiap lima tahun sekali, dan pendataan tahun ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Keluarga yang didatangi ke rumah harus memastikan kader pendata mengenakan masker, serta menjaga jarak aman.

Pendataan Keluarga tahun 2021, lanjut dia, menyediakan profil pasangan usia subur, keluarga dengan balita, keluarga dengan remaja, keluarga dengan lansia, keluarga berisiko stunting, dan aspek kesejahteraan keluarga by name by address yang tidak tersedia secara lengkap pada sumber data manapun.

Pendataan Keluarga Tahun 2021 dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia kepada seluruh keluarga Indonesia yang berjumlah kurang lebih 77,9 juta kepala keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya