SOLOPOS.COM - Pemerintah Desa Pule, Selogiri, Wonogiri, menggelar pelatihan sukarelawan bencana, Selasa-Rabu (30/11/2021-1/12/2021). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI—Pemerintah Desa Pule, Selogiri, Wonogiri, mengadakan pelatihan sukarelawan guna menyiapkan masyarakat desa yang tangguh menghadapi bencana. Latihan sukarelawan bencana itu menggandeng PMI Kabupaten Wonogiri.

Acara pelatihan pertolongan pertama ini diselenggarakan selama dua hari, Selasa-Rabu (30/11/2021-1/12/2021). Pelatihan diikuti 20 sukarelawan Desa Pule dan tiga perwakilan PMI yang terdiri atas bagian kebencanaan, bantuan hidup dasar (BHD), dan water rescue  (penyelamatan di air).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Mengapa kami mengadakan pelatihan sukarelawan Desa Pule? Karena akhir-akhir ini cuaca ekstrem, angin kencang, dan hujan deras sewaktu-waktu. Kami perlu mengadakan pelatihan sukarelawan ini agar Desa Pule siap ketika ada bencana,” ujar Kades Pule Sugimo saat ditemui Solopos.com, Selasa (30/11/2021).

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Tidak Diminati Lansia Klaten

“Tahun kemarin, kami juga mengadakan pelatihan utamanya untuk kegiatan kecelakaan di jalan, termasuk penanganan pasien/jenazah positif Covid-19 bersama PMI dan BPBD,” tambahnya.

Pada hari pertama, latihan digelar di gedung pertemuan Desa Pule. Materi yang diajarkan berupa pelatihan keterampilan atau khusus dari masyarakat awam menjadi masyarakat terlatih.

Sukarelawan PMI bagian pelayanan 24 jam, Daryanto, mengatakan pertolongan pertama harus sesuai alur dan tidak boleh terbolak-balik. Sebagai masyarakat awam pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pertolongan pertama pada kejadian seperti kecelakaan, bencana alam, serta dapat memberikan bantuan hidup dasar (BHD).

Baca Juga: Unik, Buah Belimbing Milik Warga Wonogiri Ini Berwarna Merah

Materi pada hari kedua diadakan di Kolam Renang Lyana Tirta, Wonogiri, dengan praktik simulasi cara menolong di air. “Kami mengajarkan kepada para sukarelawan cara manajemen suatu bencana dari cara menolong dan mengevakuasi karena Desa Pule sudah terbentuk Destana [Desa Tangguh Bencana] yang indikatornya yaitu peningkatan kapasitas SDM yang ada di sana termasuk sukarelawan kami yang tergabung di Destana Pule,” ujar Daryanto.

“Relawan yang tergabung di Desa Pule sebenarnya meliputi seluruh masyarakat yang ada di Desa Pule terutama Karang Taruna dan tokoh masyarakat,” Lanjutnya.

Latihan sukarelawan ini sudah diadakan sebelum pandemi Covid-19. Pelatihan berupa tata cara penanganan/pemulasaran bukan Covid dengan penanganan sesuai gender yang dihandle oleh PMI dibantu oleh Dinkes dan puskesmas kecamatan.

Baca Juga: Penting Banget, Percepatan Layanan Deteksi HIV pada Ibu Hamil

Destana sudah berdiri sejak 2017 dan mengacu pada UU Nomor 24 Tahun 2007 yang berisi kebijakan kebencanaan. Sukarelawan yang tergabung di Destana pun sudah memiliki tugas masing-masing seperti bagian dapur umum, logistik, tim pertolongan pertama atau medis dasar dan tim early warning system.

“Kaderisasi [sukarelawan] harus tetap berlanjut agar menciptakan masyarakat yang tangguh,” harap Sugimo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya