SOLOPOS.COM - Manajer HRD PT Sritex Sukoharjo, Sri Saptono Basuki (tengah) menandatangani naskah kerja sama dengan SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo (Mutuharjo) disaksikan Kepala SMK Mutuharjo, Mustadjab sebelum Launching Workshop Teaching Factory, Sabtu (25/3/2017). (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Launching Workshop Teaching Factory diluncurkan di Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO –– Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mengapresiasi inovasi dan kreativitas yang dilakukan pengelola Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayahnya. Inovasi dan kreativitas mampu membentuk anak didik memiliki keahlian. Di era sekarang SMK menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk bersekolah karena alumni memiliki keahlian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu pembuktian lulusan SMK adalah mampu bekerja dan membuka lapangan kerja. Pernyataan Bupati disampaikan pada Launching Workshop Teaching Factory SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo (Mutuharjo) yang disampaikan Asisten Bidang Pemerintahan, Hasni, Sabtu (25/3/2017).

Bengkel atau gedung tersebut dibangun di Jalan Rajawali, Joho, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. Sebelum peresmian dilakukan Kepala Sub Direktorat Jenderal Kurikulum Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud, Bakrun, Kepala SMK Mutuharjo, Mustadjab menandatangani enam lembar naskah kerja sama dengan pihak ketiga.

Keenam pihak ketiga diajak bekerja sama melakukan pembelajaran di enam jurusan yang dimiliki SMK Mutuharjo. “Saat ini SMK menjadi salah satu pilihan masyarakat karena memiliki keahlian dan mengembangkan produk dan jasa.”

Potensi keahlian itu Bupati berharap anak didik SMK mampu memanfaatkannya dengan belajar. Kepala SMK Mutuharjo, Mustadjab, menjelaskan sekolah yang dipimpinnya telah go Internasional.

Menurutnya, saat ini telah dibuka dua paket keahlian kelas Internasional yang bekerja sama dengan luar negeri yakni Android NIIT India untuk jurusan komputer pemrograman dan jurusan teknik pemesinan dengan Kosen, Jepang. “Penandatangan dengan Androir NIIT India dilakukan hari ini [Sabtu] oleh Head Country Asia, Pravesh Kumar Verma,” katanya.

Lebih Maju

Dia berharap dengan kerja sama berbagai pihak SMK Mutuharjo lebih maju lagi. “Saat ini anak didik di SMK Mutuharjo sejumlah 1.300-an siswa lebih. Anak didik SMK Mutuharjo telah diajari merakit tablet. Sebanyak 500 tablet telah di rakit dan hasilnya digunakan untuk kelas X. Sedangkan produksi alat kesehatan nanti diharapkan menjadi salah satu pemasok alkes di semua RS PKU Muhammadiyah dan rumah sakit lain.”

Pengamatan Solopos.com, selain dengan India juga diteken naskah kerja sama dengan lima pihak ketiga. Di antaranya dengan PT Sritex, dengan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, PT Fun World, PT Sinar Agung Selalu Sukses dan PT Telkomsel.

Peresmian juga dihadiri Ketua Balai Pengendalian Pendidikan Menengah Khusus (BP2MK) Wilayah Soloraya, Krishasto. BP2MK wilayah Soloraya merupakan kepanjangan tangan Pemprov Jateng yang dibentuk untuk menjembatani SMK/SMK di Soloraya yang kini dikelola provinsi.

Krishasto berharap pengelola SMK meningkatkan skill lulusan agar lebih kompeten dan mampu kompetitif. Menurutnya pembangunan bengkel atau Workshop Teaching Factory menjadi upaya sekolah membangun citra pendidikan.

Dia juga mengingatkan kepada semua pengelola SMK mematuhi regulasi. “Keberadaan tim saber pungli agar dimaknai bahwa seseorang cermat, mematuhi dalam mengelola sekolah. Susun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) secara transparan dengan orangtua dan stake holder.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya