SOLOPOS.COM - Para pemain Liverpool merayakan gol. (JIBI/Reuters/Carl Recine)

Liverpool mempraktekkan strategi sepak bola menekan.

Solopos.com, LIVERPOOL — Seperti musik rok metal yang menghentak. Analogi itu mungkin bisa diberikan pada Liverpool ketika membantai Hoffenheim 4-2 di leg kedua playoff kualifikasi Liga Champions di Stadion Anfield, Kamis (24/8/2017) dini hari WIB. Layaknya musik metal yang menggebrak sejak awal nada, permainan Liverpool langsung agresif di 30 menit awal pertandingan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Start “brutal” The Reds membuat Hoffenheim harus mengubur mimpi tampil di Liga Champions kali pertama. Die Kraichgauer, julukan Hoffenheim, bahkan sudah kebobolan tiga gol saat laga baru menginjak menit ke-21. Dwigol Emre Can dan Mohamed Salah langsung meremukkan mental Kerem Demirbay dkk.

Ekspedisi Mudik 2024

Bisa dibilang laga sudah selesai di babak pertama meski Hoffenheim mampu memperkecil ketertinggalan lewat Mark Uth dan Sandro Wagner. Satu gol Liverpool yang lain dicetak Roberto Firmino. The Reds akhirnya menang agregat 6-3 dan kembali ke fase grup Liga Champions untuk kali perama sejak 2014/15.

“Kami merasa hancur. Sulit menjelaskannya dengan kata-kata. Kami membiarkan diri kami jatuh di 20 menit awal,” ucap kiper Hoffenheim, Oliver Baumann, seperti dilansir ZDF, Kamis.

The Reds memang seperti tak ingin melepaskan kesempatan emas kembali ke “habitat”-nya. Meski beberapa tahun terakhir terseok-seok di Liga Premier, Liverpool adalah legenda di Liga Champions dengan torehan lima gelar juara di musim 1976/1977, 1977/1978, 1980/1981, 1983/1984 dan 2004/2005.

Tampil tanpa Philippe Coutinho ternyata sama sekali tak mengurangi agresivitas Merseyside Merah. Trio penyerang Sadio Mane, Roberto Firmino dan Mohamed Salah benar-benar membuat lini belakang tim tamu kocar kacir hampir sepanjang laga.

Pelatih Hoffenheim, Julian Nagelsmann, bahkan sudah menarik bek Havard Nordveidt sejak menit ke-25 lantaran menjadi penyebab tiga gol The Reds. “Kami berlari seperti ayam yang kehilangan kepala. Itu adalah start terburuk yang mungkin bisa kami lakukan,” rutuk Nagelsmann.

Jurgen Klopp sendiri menyambut suka cita kelolosan timnya ke fase grup Liga Champions. Klopp menyebut capaian itu merupakan buah kerja keras tim selama 14 bulan terakhir. Menurut manajer asal Jerman ini, Liverpool memang sudah seharusnya bertarung di kompetisi tertinggi Eropa. “Klub pantas mendapatkannya,” ujar dia kepada RTE Ireland.

Prestasi Klopp yang membawa timnya lolos dengan penuh gaya pun membuat Bleacher Report membikin karikatur sang pelatih. Media Inggris itu menggambarkan Klopp sedang membawa gitar layaknya musisi metal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya