SOLOPOS.COM - Saat lapar alias perut keroncongan, kadang bisa menyulut emosi tak terkendali (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO – Saat lapar alias perut sedang keroncongan, emosi bisa tak terkendali. Bahkan, hal sederhana sekali pun bisa membuat seseorang jadi marah ketika perut kosong.  Ternyata, beberapa penelitian mengungkap bahwa ada korelasi antara lapar dengan emosi, seperti yang dilansir dari Liputan6.com dan Okezone.com.

Kejatuhan Batu Meteor Langka, Pria Pembuat Peti Mati Di Sumatra Utara Ini Jadi Miliarder

Hormon

Menurut profesor di bidang psikologi dari Reed College Amerika Serikat, Paul Currie, ketika seseorang melewatkan makan, bisa menimbulkan emosi bergejolak. Terlebih jika mendengar suara perut yang lapar, maka akan terjadi sebuah hal tertentu dalam pikiran seseorang. Hal itu pada akhirnya meningkatkan emosi, rasa cemas, dan stres.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Selain itu, otak dan perut memiliki hubungan erat, contohnya hormon pengendali nafsu makan. Hormon ini diproduksi di dalam perut tetapi reseptor terletak di seluruh tubuh, termasuk otak. Jadi ketika ada rangsangan perasaan lapar, hormon juga memproduksi respon cemas dalam diri seseorang.

Penelitian lain juga pernah menyebutkan, kalau hormon serotonin punya peran penting dalam mengendalikan emosi dan rasa lapar. Sehingga, tidak heran jika seseorang mudah marah saat kelaparan. Jadi ketika lain kali kamu merasa lapar, cepat isi perut agar kalian tidak mudah terhasut dan termakan oleh emosi.

Kadar gula rendah

Selain itu, ada alasan fisiologis yang mengatakan bahwa suasana hati akan menurun ketika rasa lapar meningkat dan melibatkan glukosa darah. Ini juga yang menjadi alasan mengapa penderita diabetes lebih sering murung atau bingung ketika kadar gula darahnya rendah. Tubuh memproses makanan yang dimakan menjadi asam amino, lemak, dan gula sederhana seperti glukosa. Secara khusus, otak bergantung pada fungsi glukosa.

Ini Rahasia Buat Video Youtube Jadi Trending, Nomor 5 Ampuh!

Jika kalian kekurangan hal tersebut, maka kemungkinkan kalian akan gagap ketika berbicara, sulit untuk konsentrasi, dan membuat kesalahan sederhana. Tak hanya itu, kalian juga akan merasa cemas, pusing, dan gemetar juga akan terasa serta marah terhadap sesuatu hal yang biasanya tidak membuat kalian emosional.

Dikutip dari Mental Floss, korelasi antara gula darah rendah dan amarah yang begitu kuat dibuktikan melalui sebuah penelitian pada tahun 1984. Penelitian ini memprediksi kekerasan dari orang-orang yang kesulitan mengatur glukosa darahnya.

Ketika glukosa hampir habis, otak akan mengirim pesan ke organ tertentu untuk meningkatkan level kembali dan memicu adrenalin yang bisa membuat kalian cepat marah.

Jadi ketika perasaan itu mulai muncul saat lapar, konsumsilah makanan terbaik, seperti kacang-kacangan, alpukat, yougurt Yunani, hingga telur. Makanan ini memiliki nutrisi dan mampu menstabilkan kadar gula darah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya