SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Gambar calon kepala desa (cakades) peserta Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen, Suyatno, dirobek orang tak dikenal.

Hal itu menjadi salah satu bahasan dalam pertemuan yang digelar Satuan Tugas (Satgas) Antipolitik Uang Kecamatan Kedawung bersama stakeholders dan Panitia Pilkades Celep, Selasa (3/9/2019).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pertemuan itu juga membahas adanya komplain atas pengundian nomor urut cakades di Balai Desa Celep, Kedawung, Sragen, beberapa waktu lalu. Rapat tersebut dipimpin Camat Kedawung Nugroho Dwi Wibowo didampingi Satgas Antipolitik Uang Kecamatan Kedawung, yakni dari unsur Kapolsek, Danramil.

Dalam rapat tersebut, camat yang akrab disapa Wibowo itu menjelaskan tentang teknis pengundian nomor urut yang sudah adil dan rahasia. Dia mengatakan proses pengundian nomor urut dilakukan dua kali undian.

Ekspedisi Mudik 2024

Undian pertama dilakukan untuk mengundi siapa yang paling dulu mengambil nomor undian. Undian pertama itu dimulai dari cakades yang paling pertama mendaftarkan diri ke panitia pilkades.

Undian kedua dilakukan untuk mengambil nomor urut berdasarkan hasil undian pertama. Kemudian kertas berisi nomor urut cakades yang sudah dipilih kemudian dibuka bersama-sama.

“Kasus yang kedua tentang adanya laporan gambar cakades nomor urut 1 atas nama Suyatno disobek orang tidak dikenal. Siapa pelakunya pun tidak jelas,” ujar Wibowo saat berbincang dengan Solopos.com di halaman Setda Sragen, Selasa siang.

Terkait itu, Wibowo mengimbau agar kejadian itu menjadikan warga semakin waspada terhadap orang dari luar desa yang masuk untuk membuat situasi tidak kondusif. “Caranya panitia patroli bersama dan bergilir. Hansip juga mengawal proses itu,” kata dia.

Dua solusi yang ditawarkan Wibowo itu bisa diterima semua pihak. Jumlah cakades di Celep ada dua orang, yakni petahana Agus Woyo dengan nomor urut 2 dan mantan carik Suyatno dengan nomor urut 1.

Total jumlah cakades di sembilan desa wilayah Kecamatan Kedawung mencapai 22 orang. Selain dua hal itu, Nugroho mengatakan ada pihak-pihak yang mengunggulkan salah satu calon sehingga membuat situasi antartim pendukung memanas.

“Soal isu unggul dan tidak, tidak ada larangan karena itu bagian dari strategi politik. Yang jelas coblosannya masih 26 September. Untuk mendinginkan situasi, kami akan melakukan roadshow sonjo atau silaturahmi ke cakades-cakades di wilayah Kecamatan Kedawung mulai Selasa malam,” terangnya.

Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan sudah menerima laporan dari Desa Celep. Kapolres sudah meminta Kapolsek Kedawung menindaklanjuti komplain yang muncul di Celep.

Untuk tugas Satgas, Kapolres mengatakan ada petugas Bhayangkara Pembinan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) yang masuk dalam Satgas Antipolitik Uang tingkat desa sambil memantau situasi.

Kapolres juga sudah menggelar focus group disscussion (FGD) untuk membuka saluran komunikasi seluas-luas terkait dengan fungsi Satgas Antipolitik Uang. Sampai sekarang, Kapolres belum mendapat aduan tentang politik uang tetapi yang masuk tentang ketidaknetralan panitia pilkades di Patihan dan terakhir di Celep.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya