SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan. (freepik)

Solopos.com, SOLO– Pembangunan rumah susun bagi aparatur sipil negara (ASN) lingkungan Pemkot Solo rencananya di Kampung Mertoudan, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo. Pemkot Solo bersama PT Taspen menyusun skema pembelian.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperum KPP) Kota Solo Taufan Basuki Supardi ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (4/10/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Taufan menjelaskan Pemkot Solo menyediakan lahan untuk bisa didevelop pihak penyedia rumah susun. Luas lahan yang tersedia di Mertoudan sekitar 3.100 meter persegi.

“Kami vertikal [rumah vertikal/ rumah susun] ada beberapa lantai untuk menampung sekitar 200 unit. Karena Solo lahannya sangat terbatas enggak mungkin dibangun secara landed,” jelasnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Pemkot: Gaji ASN Tak Cukup Buat Beli Rumah di Solo dan Kawasan Terdekat

Menurut dia, ASN nantinya mendapatkan Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung di lahan milik Pemkot Solo. Unit rumah yang dibangun meliputi, antara lain minimal dua kamar tidur dan satu kamar mandi.

“Sebenarnya kami membuat dahulu skema pembiayaan seperti apa, penyiapan lahan seperti apa. Secara teknis internal Pemkot akan menyiapkan itu,” jelasnya.

Sebelumnya, PT Taspen dan Pemkot Solo menjalin kerja sama untuk mengadakan perumahan yang terjangkau bagi ASN. Ada sekitar 50% dari 6.071 ASN Pemkot Solo yang belum memiliki rumah.

“Ada dua opsi yang disampaikan Pemkot Solo, yakni perumahan vertikal atau rumah susun dan rumah tapak yang berlokasi di sekitar Solo,” kata Direktur Utama PT Taspen Antonius Nicholas Stephanus Kosasih.

Dia mengatakan rumah tapak di Kota Solo terbatas sehingga PT Taspen akan bekerja sama dengan pemerintah daerah sekitar. Namun, untuk rumah vertikal sudah bisa dilakukan di Kota Solo. PT Taspen sedang menghitung skemanya.

“Kami usahakan kalau bisa akhir tahun ini sudah bisa diluncurkan paling tidak untuk tahap pertama. Itu yang rumah susun,” ungkapnya.

Dirut PT Taspen menjelaskan ASN yang masih aktif menjadi prioritas. ASN aktif bisa mencicil sampai pensiun sehingga cicilannya lebih terjangkau.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Solo, Dwi Ariyatno, Rabu (5/10/2022) sore, menjelaskan ASN lingkungan Pemkot Solo tidak mampu membeli hunian di dalam kota serta kawasan terdekat di Kota Solo. Pendapatan atau kemampuan ASN tidak sebanding dengan harga tanah dan bangunan.

Dia menjelaskan ada 6.071 ASN dengan sebagian besar berusia di bawah 40 tahun. Pegawai Negeri Sipil (PNS) muda Pemkot Solo belum memiliki hunian pribadi. Mereka ngontrak, menyewa indekos, menghuni rumah orang tua atau keluarga.

“Kemampuan pembiayaan membeli hunian dalam kota sudah gak masuk bagi ASN. Asumsi harga bangunan sederhana standar Rp300 juta sampai Rp400 juta. Belum lagi harga tanah, misalkan 100 meter persegi dengan harga per meter Rp10 juta sudah Rp1 miliar. Gak sebanding dengan penghasilan mereka,” jelasnya.

Dia menjelaskan pilihan ASN membeli hunian merupakan wilayah sekitar Solo, namun itupun bukan wilayah terdekat. Dwi mengasumsikan ada beberapa lapis kawasan untuk hunian ASN.

Lapis satu menurut Dwi, misalkan Desa Blulukan, Gonilan, Palur, Solobaru. ASN Kota Solo sudah tidak mampu membeli hunian di kawasan lapis satu tersebut. Lingkar luar di bagian barat Kota Solo harga bangunan dan tanahnya sudah tinggi bagi ASN Kota Solo.

ASN Kota Solo masih bisa membeli pada lapis ketiga, di antaranya Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar; dan Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Rata rata ASN berpenghasilan dari gaji bisa membeli rumah tempat tinggal landed, rumah tapak kecil di lapis tiga,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya