Solopos.com, SOLO — Solo yang salah satu simpul perjuangan olahraga sepak bola di Indonesia mencatatkan sejarah pernah menggelar kompetisi sepakbola meski kawasan itu tengah dilanda peperangan. Gairah berkompetisi terus bergeliat kendati perang masih berkecamuk.
Seperti dilansir De locomotief yang terbit di Semarang pada edisi 16 Mei 1949, kompetisi dimulai akhir Januari 1949. Sebanyak 26 kesebelasan bertanding dan dibagi dalam tiga kelas klasemen. Para peserta adalah kesebelasan dari tim masyarakat Indonesia, Tiong Hoa dan tim militer Belanda.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.