SOLOPOS.COM - Ilustrasi hewan kurban (Istimewa)

agasan ini dimuat Harian Solopos edisi Sabtu (2/9/2017). Esai ini karya Hadis Turmudi, seorang wirausaha dan mahasiswa di Sekolah Pascasarjana Hukum Tata Negara Universitas Muhammadiyah Surakarta. Alamat e-mail penulis adalah adis.mandiri@yahoo.com.

Solopos.com, SOLO — Iduladha adalah momentum yang ditunggu setiap tahun, terutama bagi umat Islam yang merasa berkecukupan materi sehingga mampu menyembelih salah satu hewan kurban yang ditentukan jenis dan syaratnya.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Hari raya itu juga dinantikan para peternak lokal di kawasan perdesaan. Bagi umat Islam yang merasa berkecukupan materi, menyembelih hewan kurban merupakan kepuasaan tersendiri karena melaksanakan syariat Allah dan memberikan manfaat menggerakkan perekonomian warga masyarakat perdesaan dan para peternak lokal.

Sebagian besar hewan ternak untuk kurban, kambing, domba, maupun sapi, berasal dari para peternak di perdesaan. Ritual tahunan tersebut merupakan momentum yang ditunggu-tunggu para peternak. Kebutuhan hewan ternak meningkat signifikan daripada hari-hari biasa.

Sesuai dengan hukum ekonomi, ketika permintaan pasar sangat besar sementara persediaan hewan sedikit maka harga hewan akan naik secara signifikan. Saat ini harga seekor sapi paling murah dijual Rp19 juta-Rp20 juta, padahal pada hari-hari biasa harga di pasaran maksimal hanya Rp16 juta dengan berat dan kondisi hewan yang sama.

Kondisi kini justru ironis. Daerah di perdesaan sebagai pemasok hewan kurban berkurang dan bahkan jarang peternak lokal yang menjadikan hewan kurban sebagai komoditas utama. Jika ada pasti harga hewan kurban tersebut akan melambung tinggi karena sudah melewati para tengkulak hewan ternak. Ada beberapa penyebab terjadinya pengurangan desa pemasok hewan kurban.

Ekspedisi Mudik 2024

Selanjutnya adalah: Di desa-desa mulai jarang penduduk yang memelihara hewan ternak…

Jarang

Pertama, di desa-desa mulai jarang penduduk yang memelihara hewan ternak. Menurut pandangan penduduk perdesaan, terutama kaum muda, beternak itu kurang begitu menjanjikan dan mereka memilih bekerja sebagai buruh pabrik yang lebih terjamin kepastian mendapatkan penghasilan.

Kedua, berkurangnya lahan untuk menanam pakan ternak, misalnya rumput gajah, karena menjadi permukiman atau pabrik.  Kalau pun masih ada peternak lokal, sifatnya hanya sambilan. Hasil beternak tidak maksimal dan tak mampu bersaing dengan hewan ternak yang memang dipelihara secara sungguh-sungguh.

Dalam sosiologi pedesaan, hal tersebut wajar sebagai dampak perkembangan nilai budaya dan modernitas  di kawasan perdesaan. Muncul proses adaptasi masyarakat perdesaan. Pembangunan di perdesaan cenderung mengedepankan aspek fisik.

Lahan pertanin digusur untuk perumahan dan pabrik-pabrik yang kemudian mengalihkan mata pencaharian penduduknya. Penduduk desa yang semula bermata pencaharian homogen (tunggal), misalnya hanya bertani, beternak, atau menjadi tukang, berubah menjadi heteregon seperti menjadi karyawan dan buruh pabrik, pembantu rumah tangga, maupun jenis pekerjaan lainnya.

Jika kita renungkan sejenak sesungguhnya sangat luar biasa yang akan didapat masyarakat perdesaan dari ritual hari raya Iduladha tersebut guna mengembangkan serta meningkatkan produktivitas para peternak.

Dengan kata lain, Iduladha sebenarnya menyimpan potensi mendorong kawasan perdesaan meningkatkan produktivitas. Yang diperlukan hanya kejelian melihat peluang, kreativitas dalam pemasaran, serta inovasi pengaturan keuangan maupun pemeliharaan oleh peternak lokal.

Pemerintah memegang peranan yang sangat vital mengingat tugas pemerintah sebagai pengayom dan pelindung masyarakat dan berperan menggerakkan perekonomian masyarakat demi terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran.

Selanjutnya adalah: Peran pemerintah daerah sangat diperlukan…

Peran Pemerintah

Peran pemerintah daerah sangat diperlukan guna menggerakkan para peternak di perdesaan. Hal ini sangat sinkron dengan jatah dana desa ke seluruh desa yang nilainya sangat besar. Sebagian dana desa  dapat diberdayakan untuk peternak lokal baik sebagai modal awal maupun biaya pemeliharaan ternak.

Pemerintah dapat menempuh cara pemberian hibah modal kerja maupun pinjaman lunak dengan jalan meminjamkan modal sementara terhadap peternak dengan pengembalian secara diangsur maupun tunai setelah hewan ternak terjual.

Selain masalah modal, peternak lokal terkendala minimnya pendampingan oleh ahli. Pelatihan dari para pendamping yang bertanggung jawab akan mendukung perkembangbiakan hewan ternak unggul dan mampu bersaing di pasaran.

Di beberapa daerah di Nusantara sebenarnya telah berjalan dengan pemberian modal berwujud modal kerja yang diberikan secara cuma-cuma maupun modal sementara. Hanya konsistensi pelaksanaanya yang kurang maksimal sehingga banyak daerah yang tidak optimal dalam pelaksanaannya.

Biasanya karena tidak ada evaluasi maupun tidak ada pendamping pelaksaan program dari pemerintah setempat. Pendampingan diperlukan karena masyarakat perdesaan biasanya sangat awam dan lambat terhadap hal-hal yang bersifat modern dan pembaruan.

Pemerintah daerah harus jeli dan kreatif serta inovatif memanfaatkan momentum Iduladha. Ini memang hanya terjadi setahun sekali, namun apabila pemerintah daerah mampu memaksimalkan momentum tersebut tentu berdampak bukan hanya saat Iduladha dan bisa terus digerakkan pada bulan-bulan yang lain serta untuk jangka panjang.

Iduladha hanyalah momentum sesaat, namun dengan kejelian masyarakat desa serta dorongan pemerintah daerah akan menimbulkan efek jangka panjang dengan munculnya peternak-peternak lokal yang tangguh dan profesional. Seperti yang pernah dilakukan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan mengembangkan kambing bligon yang merupakan blasteran/persilangan kambing etawa dan kambing lokal.

Selanjutnya adalah: Persilangan mendapatkan kambing yang tinggi nilai jualnya…

Persilangan

Persilangan ini mendapatkan kambing yang lebih tinggi nilai jualnya karena memiliki kelebihan di postur dan dagingnya lebih berkualitas dibanding kambing lokal (Harian Jogja, 17 Juni 2014).   Selain itu, peran pemerintah daerah dalam menerapkan teknologi bidang peternakan sangat dinantikan peternak lokal, apalagi dengan terbatasnya kualitas sumber daya manusia di perdesaan dan semakin minimnya lahan.

Penerapan teknologi peternakan sangat diperlukan untuk mendapatkan hewan ternak yang berdaya saing. Pertama, penerapan pengelolaan pakan ternak dengan inovasi teknologi. Kedua, penerapan inovasi teknologi dalam perkandangan sehingga mendapatkan hewan ternak yang maksimal kualitasnya.

Ketiga, inovasi untuk mendapatkan bibit unggul yang tahan terhadap bernagai penyakit. Keempat, inovasi teknologi guna mendaur ulang limbah kotoran hewan ternak agar dapat dipergunakan sebagai kompos atau pupuk organik.

Selain dari beberapa cara tersebut di atas, pemerintah daerah juga dapat menggandeng perusahaan yang punya program pertanggungjawaban sosial perusahaan.  Salah satunya yang pernah dilakukan PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah, dengan memberikan bantuan modal kepada peternak untuk pengembangan sapi agar lebih maju dengan nominal Rp40 juta per orang.

Jumlah peternak yang mendapatkan bantuan adalah 17 orang. Yang diprioritaskan adalah peternak yang belum pernah mendapatkan bantuan (murianews.com, 21 Agustus 2016). Kehadiran dan peran pemerintah daerah akan mengatasi kelangkaan hewan ternak yang berimbas pada meroketnya harga hewan kurban.

Dalam jangka panjang, peternak lokal yang berdaya akan menghasilkan hewan ternak yang mampu bersaing dengan hewan ternak dari luar daerah dan bahkan tidak menutup kemungkinan untuk bisa disalurkan keluar daerah.

Hal demikian ini dengan sendirinya meningkatkan kehidupan ekonomi para peternak lokal perdesaan yang pada akhirnya kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat akan meningkat. Bagaimanapun hebat dan luar biasanya ide serta kontribusi pemerintah daerah membangkitkan peternak lokal perdesaan, tanpa peran serta atau partisipasi peternak lokal sendiri tentu tidak ada gunanya.



Selanjutnya adalah: Menuntut partisipasi segenap warga masyarakat…

Partisipasi

Hal demikian menuntut partisipasi dari segenap warga masyarakat pada umumnya dan peternak lokal khususnya. Peran serta masyarakat diperlukan untuk membangkitkan semangat peternak lokal agar dapat lebih meningkatkan perekonomian mereka. Ada beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan peternak lokal.

Pertama, kemauan kuat serta niat selalu meningkatkan perekonomian. Hal ini dapat dilakukan dengan menggugah kesadaran peternak lokal ihwal pentingnya pelatihan dan penyuluhan dengan jalan mengikuti penyuluhan maupun pelatihan yang diadakan instansi terkait.

Kedua, memberikan gagasan, ide, serta masukan terhadap penyuluh maupun pemerintah daerah. Komunikasi akan berjalan dua arah sehingga akan ditemukan jalan keluar dari setiap kendala yang dihadapi dalam membangkitkan peternak lokal, baik dari sisi manajemen maupun pemeliharaan hewan ternak sampai pemasaran serta permasalahan lainnya.

Komunikasi yang bersifat bottom up mamancing antusiasme warga terhadap pengembangan peternak lokal. Ini merupakan modal awal yang sangat berharga untuk membangkitkan peternak lokal. Masukan bukan hanya dari pemerintah semata yang  top down.

Komunikasi dua arah yang efektif akan memberdayakan peternak lokal di perdesaan karena pada dasarnya merekalah yang berperan atau menjadi subjek kebangkitan peternak lokal perdesaan. Dukungan lainnya adalah membentuk kelompok peternak agar para peternak dapat terus bertukar informasi serta mengoptimalkan komunikasi setiap kelompok peternak.

Dengan sinergi antara pemerintah daerah dan para peternak lokal  maka kebangkitan peternak lokal di perdesaan dapat terwujud. Momentum Iduladha bisa dijadikan titik awal membalikkan kondisi serta keadaan para peternak lokal.

Masyarakat juga akan terbantu karena tidak perlu mendatangkan hewan ternak dari luar daerah yang harganya lebih tinggi. Pada akhirnya, kebangkitan peternak lokal yang mampu menyediakan hewan kurban secara langsung akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan peternak lokal pada khususnya.







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya