SOLOPOS.COM - Edy Purwo Saputro (Istimewa)

Gagasan ini dimuat Harian Solopos edisi Rabu (12/7/2017). Esai ini karya Edy Purwo Saputro, dosen di Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. Alamat e-mail penulis adalah E.Purwo.Saputro@ums.ac.id.

Solopos.com, SOLO–Memaknai gerakan koperasi pada dasarnya memberikan komitmen bagi kemajuan gerakan koperasi pada era global dan di tengah persaingan yang semakin ketat, termasuk kompetisi dengan sistem ekonomi syariat yang kini sedang marak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada praktiknya pemaknaan demikian ini tidaklah mudah sebab gerakan koperasi berbenturan dengan kapitalis yang tumbuh pesat pada era industrialisasi dewasa ini. Selama tidak ada jaminan komitmen dari pemerintah, jangan berharap gerakan koperasi ini bisa mandiri, profesional, dan tangguh bersaing di kancah kompetisi global.

Era otonomi daerah seharusnya bisa memberikan yang terbaik bagi gerakan koperasi untuk tumbuh lebih besar dan tangguh, meski faktanya justru menunjukan yang sebaliknya.

Mengacu urgensi otonomi daerah bagi kemandirian gerakan koperasi, Anwar Sanusi (2004) berkeyakinan dinas yang mengurusi perkoperasian di tiap kabupaten dan kota adalah ujung tombak dalam pembinaan koperasi dan usaha kecil serta menengah di daerah.

Otonomi daerah yang bertujuan mengoptimalkan fungsi pelayanan kepada masyarakat memberikan amanah yang sangat besar kepada pemangku kepentingan ini. Pada saat sekarang dinas yang mengurusi perkoperasian di kabupaten atau kota tidak bisa lagi bertumpu pada petunjuk dari instansi di atasnya.

Segala sesuatu tergantung pada inovasi dan kreativitas masing-masing dinas yang mengurusi perkoperasian di daerah sesuai acuan riil dari implementasi otonomi daerah.

Dalam menjalankan fungsi ini, dinas yang mengurusi perkoperasian harus berpegangan pada unsur pemberdayaan masyarakat. Pemerintah hanya akan memainkan peran sebagai fasilitator.

Pemerintah menyediakan informasi yang berkaitan dengan kompetensi inti lokal (local core competency) yang dapat diolah menjadi produk barang dan jasa dan juga informasi sesuai kebutuhan pasar.

Kepentingan 

Kepentingan untuk mewujudkan itu semua meniscayakan penguatan instansi pembina (capacity building). Hal ini bisa dijalankan dengan mekanisme kerja sama, misalnya dengan perguruan tinggi dalam rangka peningkatan sumber daya manusia pegawai pemerintah urusan perkoperasian.

Kerja sama juga bisa dijalin dengan lembaga swadaya masyarakat yang peduli pada urusan perkoperasian. Hal lain yang bisa dijalankan dalam rangka mengoptimalkan fungsi pembinaan koperasi oleh pemerintah adalah melalui jalan outsourcing, menggunakan tenaga dari organisasi luar.

Selanjutnya adalah: Metode menutupi kekurangan dinas…

Kekurangan Dinas

Cara ini digunakan sebagai metode antara untuk menutupi berbagai kekurangan dinas yang mengurusi perkoperasian dalam menjalankan fungsi. Hal lain yang masih terkait dengan fungsi pemerintah sebagai fasilitator yaitu aspek peningkatan kapasitas data dan informasi bisnis yang dapat diakses koperesi atau usaha kecil dan menengah.

Perlu dikembangkan sistem informasi bisnis yang mengacu pada kepentingan makro dan sistematis sebab hal ini telah menjadi kebutuhan mutlak pada era informasi saat ini yang serbadigital.

Dalam konteks ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi, kegiatan produksi dan konsumsi dilakukan oleh semua masyarakat dan untuk warga masyarakat, sedangkan pengelolaannya di bawah kepemimpinan dan pengawasan anggota masyarakat itu sendiri (Mubyarto, 2002).

Prinsip dari demokrasi ekonomi ini hanya dapat diimplementasikan dalam wadah koperasi yang berasaskan kekeluargaan. Secara operasional jika koperasi menjadi lebih berdaya berarti kegiatan produksi dan konsumsi yang jika dikerjakan sendiri-sendiri tidak akan berhasil maka melalui koperasi yang telah mendapatkan mandat dari anggota dapat dilakukan dengan lebih baik.

Dengan kata lain, kepentingan ekonomi rakyat, terutama kelompok masyarakat yang berada pada golongan ekonomi kelas bawah (misalnya petani, nelayan, pedagang kaki lima) akan relatif lebih mudah diperjuangkan melalui wadah koperasi.

Inilah sesungguhnya yang menjadi latar belakang pentingnya pemberdayaan koperasi. Dari gambaran itu menunjukan bahwa aspek kemandirian dan profesionalisme gerakan koperasi bisa memberikan manfaat besar.

Oleh karena itu, beralasan ketika di banyak negara gerakan koperasi tumbuh secara signifikan. Koperasi di Jerman, misalnya, memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian bangsa sebagaimana halnya koperasi-koperasi di Skandinavia.

Koperasi konsumen di beberapa negara maju, misalnya Singapura, Jepang, Kanada, dan Finlandia, mampu menjadi pesaing terkuat perusahaan raksasa ritel asing (Mutis, 2003). Di beberapa negara maju, ada usaha mengarahkan perusahaan agar berbentuk koperasi.

Dengan membangun perusahaan yang berbentuk koperasi diharapkan masyarakat lokal mempunyai peluang untuk memanfaatkan potensi dan aset ekonomi di daerah mereka.



Koperasi Kredit 

Yang juga menarik untuk dicermati bahwa di Amerika Serikat koperasi kredit berperan penting terutama di lingkungan industri, misalnya dalam pemantauan kepemilikan saham karyawan dan menyalurkan gaji karyawan.

Begitu pentingnya peran koperasi kredit ini sehingga para buruh di Amerika Serikat dan Kanada sering memberikan julukan koperasi kredit sebagai peoples bank, dimiliki anggota dan memberi layanan bagi anggota.

Di Jepang, koperasi menjadi wadah perekonomian perdesaan yang berbasis pertanian. Peran koperasi di perdesaan Jepang telah menggantikan fungsi bank sehingga koperasi sering disebut pula sebagai ”bank rakyat” karena koperasi tersebut beroperasi dengan menerapkan sistem perbankan (Rahardjo, 2002).

Dari gambaran itu semua, tidak ada salahnya kini kepedulian terhadap gerakan koperasi kembali dihidupkan secara lebih bersemangat. Kemandirian gerakan koperasi tidak akan mematikan sistem ekonomi syariat yang kini juga sedang mendapat simpati dari sektor moneter di negeri ini dan juga dari masyarakat.

Selain itu, fakta lain yang tidak bisa dicegah adalah kebangkitan ekonomi digital sehingga koperasi harus melihat ini sebagai peluang dan sekaligus tantangan, apalagi kini persaingan kian ketat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya