Gagal Penalti Lagi, Griezmann: Menyebalkan!

Solopos.com, PARIS — Entah angin apa yang membuat Antoine Griezmann mendadak tidak bersahabat dengan titik putih. Alih-alih menjadi algojo berdarah dingin, striker 28 tahun ini sudah dua kali beruntun gagal mengeksekusi penalti bersama Timnas Prancis.

Terakhir tembakannya dari titik putih bisa dibaca dengan tepat oleh kiper Andorra, Josep Gomes. Padahal saat itu Griezmann berpeluang menggandakan keunggulan Tim Ayam Jantan menjadi 2-0 kurang dari setengah jam setelah Kingsley Coman mencetak gol pembuka di menit ke-18.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beruntung Prancis tetap fokus dan mengunci kemenangan 3-0 lewat tambahan gol Clement Lenglet dan Wissam Ben Yedder di babak kedua dalam laga di Stade de France, Rabu (11/9/2019) dini hari WIB.

Saat melawan Albania, pemain Barcelona itu juga tak mampu mengonversi penalti yang dieksekusinya. Padahal Griezmann selalu sukses dalam tujuh eksekusi penalti sebelumnya di timnas. Sang pemain sempat berkelakar bahwa ketidakhadiran istrinya di stadion menjadi penyebab dia gagal menuntaskan penalti.

Menurut Opta, Griezmann jadi pemain Prancis pertama yang eksekusi penaltinya gagal dua kali beruntun dalam 10 tahun terakhir. Griezmann mengklaim kemenangan tim menjadi yang terpenting.

“Gagal penalti lagi jelas menyebalkan. Namun itu menunjukkan kalau Anda harus terus bekerja, Anda tidak pernah selalu ada di atas,” ujar Griezmann dilansir ESPN, Rabu

Ketika sinar Griezmann meredup, Kingsley Coman justru mengilap dengan konsisten mencetak gol di dua laga terakhir Prancis. Total pemain Bayern Munchen itu mengemas tiga gol dari laga kontra Albania dan Andorra. Itu artinya Coman sudah bikin tiga gol dari empat penampilan bersama Prancis sepanjang tahun ini.

Catatan itu jauh lebih baik ketimbang periode 2015 hingga 2017 saat dia cuma bikin satu gol dari 15 penampilan. Saat ini Pelatih Didier Deschamps tampaknya harus pusing antara mempertahankan atau merotasi Coman ketika Kylian Mbappe comeback di laga melawan Islandia dan Turki bulan depan.