SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Petani tembakau di wilayah Trucuk, Klaten mengalami gagal panen. Hal itu disebabkan karena tumbuhnya jamur di akar tembakau.

Pertumbuhan jamur itu sendiri dipicu karena kelembaban tanah yang tinggi akibat intensitas hujan akhir-akhir ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Suhardi, 40, salah seorang petani asal Desa Jatipuro, Kecamatan
Trucuk, Klaten mengaku sebanyak dua petak atau sekitar 5.000 m2
tanaman tembakau miliknya mengalami gagal panen.

Ekspedisi Mudik 2024

Suhardi mengatakan mengalami kerugian sekitar Rp 30 juta akibat gagal panen tersebut.

“Saya mulai menanam tembakau sejak Mei lalu. Masih tingginya
intensitas hujan membuat tanaman tembakau mulai layu sejak Juli hingga
sekarang tidak tersisa,” ujar Suhardi kala ditemui Espos di
sela-sela kesibukannya, Senin (9/8).

Menurut Suhardi, hampir semua petani tembakau yang memulai musim tanam pada bulan Mei mengalami gagal panen. Dia menjelaskan, sebenarnya
dirinya sudah membuat drainase untuk mengantisipasi tingginya
intensitas hujan.

Akan tetapi, kelembaban tanah masih tinggi sehingga memicu tumbuhnya jamur di akar tembakau. “Jamur di akar itu membuat tanaman menjadi layu secara bertahap,” tutur dia.

mkd

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya