SOLOPOS.COM - Lurah Mangkubumen Dyah Yunita di Kantor Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Solo, Minggu (1/9/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Dyah Yunita baru berusia 31 tahun saat dilantik oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi Lurah Mangkubumen, Banjarsari, 12 Agustus 2022 lalu. Siapa sangka, perempuan yang menjadi aparatur sipil negara (ASN) sejak 2014 itu pernah gagal menjadi wanita polisi atau Polwan.

Kepada Solopos.com, belum lama ini, Dyah mengaku memang pernah berkeinginan menjadi Polwan namun gagal ketika mengikuti seleksi. Kini dengan usia baru menginjak 31 tahun, ia justru menjadi lurah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perempuan kelahiran Wonogiri itu dilantik menjadi Lurah Mangkubumen oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Jumat (12/8/2022). Totalnya ada 51 aparatur sipil negara (ASN) melakukan sumpah/janji jabatan waktu itu.

Dalam kurun waktu 2014 sampai 2020, Dyah menjadi pegawia Staf Subbag Umum dan Kepegawaian Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Solo. Ia kemudian menjadi Kasubag Perencanaan BKPSDM Kota Solo dan selanjutnya Bendahara Pengeluaran.

Selanjutnya dia ditugaskan menjadi Sekretaris Kelurahan Keprabon per 3 Agustus 2020 sebelum dilantik menjadi Lurah Mangkubumen. Lurah Mangkubumen sebelumnya pensiun lalu dijabat Plt Lurah Mangkubumen yang juga Lurah Keprabon Rina Andriani.

Baca Juga: Berusia 31 Tahun, Inilah Sosok Yudha Andika Lurah Termuda di Kota Solo

Nita, sapaannya, mengatakan kedua orang tuanya merupakan karyawan swasta namun kakeknya polisi. Orang tuanya mendorongnya untuk menjadi polwan.

“Kebetulan pernah ikut seleksi polwan namun belum rezekinya, enggak diterima. Terus habis itu iseng-iseng sebenarnya daftar IPDN ikut teman-teman malah jadi rezeki,” katanya.

Anak pertama dari tiga bersaudara itu sempat kaget saat ditunjuk sebagai Lurah Mangkubumen Solo karena merasa baru sebentar bertugas di wilayah kelurahan dan ilmu yang dimilikinya masih kurang. Namun amanah itu harus tetap dijalani dan dinikmati.

Baca Juga: Salah Satu Lurah Termuda Solo Pernah Gagal Jadi Bankir

Inovasi

Menurut Nita, usia tidak menjadi batasan bagi orang untuk bisa berkembang. Usia muda maupun sepuh selama masih punya semangat berkembang dan belajar pasti bisa berprestasi.

“Menurut saya usia itu bukan batasan untuk dapat berprestasi tapi yang penting ada kemauan belajar dan mengikuti perkembangan zaman,” ungkapnya.

Dia mengatakan Wali Kota Solo tergolong muda serta memiliki banyak inovasi. Kinerja Wali Kota Solo itu menjadikan inspirasi bagi para ASN termasuk dirinya yang kini menjadi Lurah Mangkubumen di usia muda.

Baca Juga: Ini Profil Lanang Aji Laksito & Rina Andriani Dua Lurah Termuda di Solo

Menurut Nita, Mangkubumen memiliki wilayah yang lebih luas dengan jumlah 14 RW sementara Keprabon enam RW. Karakter masyarakat lebih beragam namun secara umum kondisinya sama di tengah kota.

Dia mengatakan Mangkubumen memiliki Sasana Krida Mangkubumen yang menjadi ruang publik untuk berbagai kepentingan masyarakat. Salah satunya pemberdayaan UMKM.

Kuliner malam berlangsung setiap hari. Sementara Pasar Jajanan Jadoel di Sasana Krida Mangkubumen setiap pekan kedua dan pekan keempat. Pasar Jajanan Jadoel mengangkat kuliner tradisional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya