SOLOPOS.COM - Mentan Syahrul Yasin Limpo (kiri) didampingi Kepala Balitbang Kementan Fadjry Djufry (dua dari kiri) saat meninjau Balai Penelitian Kacang dan Umbi (Balitkabi), Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (28/4/2021). (Bisnis Indonesia/Choirul Anam)

Solopos.com, MALANG -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan stok 12 bahan pangan kebutuhan pangan utama ama. Harganya pun  diproyeksi terkendali menjelang Lebaran.

"Berdasarkan perhitungan yang kami miliki, dari data kami, semua berjalan pada trek, sesuai ketentuan yang kami harapkan," katanya di Balai Penelitian Kacang dan Umbi (Balitkabi), Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (28/4/2021).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Jika ada volatilitas harga pada 12 komoditas pangan utama khususnya pada saat memasuki Ramadan dan menjelang Lebaran, dia menilai, merupakan hal yang normal. Namun, dia meyakinkan volatilitas harga tersebut harus dalam batas wajar sehingga tidak menyebabkan membuat keresahan masyarakat. Jika ada lonjakan yang tidak wajar, pemerintah telah menyiapkan langkah intervensi.

Baca Juga: Petani Porang di Madiun Sangat Terbantu Tol Trans Jawa

Ekspedisi Mudik 2024

"Bahwa akan ada fluktuasi dinamika itu memang seperti itu. Tapi dinamika dalam angka tertentu, dan tidak dalam loncatan yang membuat keresahan. Dengan kondisi itu, kita tidak akan mengintervensi," kata Syahrul.

Secara umum pemerintah tidak melakukan intervensi atas fluktualiasi terhadap dinamika harga pangan. Kecuali jika ada loncatan harga yang terlalu tinggi.
Intervensi akan dilakukan dengan memperlancar distribusi komoditas, meningkatkan pasokan daerah konsumen dari daerah produsen, hingga pelaksanaan operasi pasar.

"Operasi pasar akan kita lakukan kalau memang butuh. Sampai saat ini kondisinya cukup terkendali dan baik, dan berjalan pada trek yang ada," katanya.

Baca Juga: Masyarakat Madiun Diperbolehkan Mudik Lokal, Tapi Hanya di 5 Daerah Ini

Hasil Tani Melimpah

Khusus untuk wilayah Malang Raya, berdasarkan pantauan Kementan sebelum kunjungan kerja Presiden Joko Widodo, saat ini produksi bahan pangan seperti padi dalam kondisi yang melimpah. "Secara umum, ini sesuai harapan kita, bahwa pertanian hasilnya melimpah. Namun, harga sedikit bersoal, itu gejala supply and demand," katanya.

Dengan kondisi tersebut, terutama di wilayah Malang Raya, pihaknya bersama kementerian terkait seperti Kementerian Perdagangan akan berupaya untuk menciptakan stabilitas harga agar mencapai keseimbangan.

Dalam upaya untuk mengurus sektor pertanian di Indonesia, kata Mentan, masing-masing wilayah memiliki karakteristik, dan tantangan yang berbeda. Masing-masing wilayah memiliki dinamika tersendiri.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Larang Ekspor Bibit Porang, Ini Alasannya

"Mengurus pertanian itu mengurus lapangan, berbeda di Aceh, berbeda di Jawa, dan berbeda pula di Kalimantan. Dinamika terus akan berkembang dan kami akan terus mengawal hal tersebut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya